REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar menyarankan agar semua pihak siap menjadi manusia masa depan pascaselesainya Pilkada DKI. Jika tak ingin kecewa, kata dia, cagub terpilih Anies-Baswedan harus dilihat sebagai manusia, bukan malaikat.
Ada proses bagi dia untuk menyelesaikan janji-janjinya. Mereka bukan Superman atau superhero. "Beliau memiliki keterbatasan. Jangan mengekspektasikan seseorang itu berlebihan. Nanti kita kecewa sendiri," ujarnya dalam sebuah dialog di acara televisi nasional, Selasa (25/4) malam.
Ia pun tak melihat ada luka dalam persaingan di Pilkada DKI kemarin. Menurut dia, hal itu adalah risiko bermain di wilayah politik.
"Saya lihat ini secara general. Ini adalah pertarungan dua anak bangsa," ujarnya
Ia membandingkan persaingan itu seperti di negara-negara maju. Persaingan itu, kata dia, sudah biasa. Nasaruddin meyakini semua bentuk persaingan ini salah satunya konsekuensi dari perubahan Undang-Undang Dasar yang memberikan biasa pendidikan 20 persen. Demikian juga dengan adanya kurikulum 2013. "Sekarang kita lihat tak ada lagi sekolah yang kumuh," ujarnya,
Menurut dia, ada kebangkitan keyakinan terhadap agama, tak hanya Islam akibat dari perubahan itu. "Jadi kita lagi panen. Panen sebuah kecerdasan," ujarnya.
Baca juga, Eep: Bismillah, Anies-Sandi Pemenang Pilkada Jakarta.