Rabu 26 Apr 2017 15:08 WIB

Ada Paspor WNI di Markas Abu Sayyaf, Polri: Tidak Mengejutkan

Rep: Mabruroh/ Red: Bilal Ramadhan
Militan Abu Sayyaf di Filipina.
Foto: Youtube
Militan Abu Sayyaf di Filipina.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ditemukan tiga buah paspor warga negara Indonesia (WNI) di markas militer kelompok Abu Sayyaf, di Filipina. Meski belum terkonfirmasi, polisi mengaku tidak heran dengan temuan paspor milik WNI tersebut.

"Terkait penemuan paspor WNI di wilayah Filipina​ Selatan tidak mengejutkan kami ya," kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (26/4).

Martinus menjelaskan alasan kenapa kabar tersebut tidak mengejutkan kepolisian. Menurutnya dalam sejarahnya beberapa dari tersangka terorisme Indonesia yang ditahan menjelaskan bahwa tempat tersebut adalah lokasi pelatihan.

Mereka belajar merakit dan menggunakan senjata bergabung dengan kelompok separatis Abu Sayyaf di Mindanao, Filipina. Bahkan para kelompok teroris yang berada di Indonesia pun juga mendapatkan aliran senjata dari Filipina.

"Mereka melintas ke wilayah Filipina ke Indonesia seperti wilayah yang tidak terjaga. Mereka masuk ke wilayah Filipina, di sana ditampung, dilatih oleh militan Abu Sayyaf," jelasnya.

Oleh karena itu ujar mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya ini Indonesia bersama dengan negara-negara ASEAN melakukan kerja sama pertukaran informasi. Sehingga bila ditemukan adanya paspor yang diduga bertuliskan WNI saat ini kepolisian Republik Indonesia masih menunggu data resmi dari kepolisian Filipina.

"Ini menjadi bagian yang akan dijadikan bahan informasi. Terkait dokumen paspor yang ditemukan di sana, kami menunggu data-data paspor tersebut dari kepolisian Filipina," kata Martinus.

Untuk diketahui Angkatan Bersenjata Filipina (AFP) mengklaim telah berhasil menewaskan sebanyak 36 ektrimis dalam serangan gabungan kelompok tersebut di Lanao del Sur. Dari 36 orang yang tewas, mereka menyebutkan ditemukan tiga paspor yang bertuliskan WNI.

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementrian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal mengatakan sudah mendengar kabar tersebut. Kemenlu pun telah meminta konfrimasi akan tersiarnya kabar ditemukannya paspor milik tiga orang WNI.

Sayangnya hingga saat ini masih belum terkonfirmasi apakah benar ada WNI yang tewas dalam serangan itu. AFP kata Iqbal, mengatakan masih melakukan uji DNA kepada 36 orang itu.

"Pihak AFP menginfokan bahwa baru akan dilakukan test DNA terhadap 36 orang tersebut namun hingga saat ini hal tersebut belum dilakukan," ujar Iqbal melalui pesan singkat.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement