Kamis 27 Apr 2017 12:00 WIB

Gubernur BI Sebut Perekonomian Global Masih tidak Pasti

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Marowardojo menilai, perekonomian global masih berada dalam ketidakpastian. Padahal tahun ini diperkirakan akan membaik.

Ia memaparkan, ada tiga masalah utama dalam perekonomian dunia. Meliputi harga komoditas, ketidakpastian di pasar keuangan, serta pertumbuhan ekonomi global. 

Tantangan ekonomi dunia pun berlanjut dengan adanya kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Fed Fund Rate, keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit), dan ketidakpastian kebijakan Presiden AS Donald Trump.

"Sepanjang 2016 meninggalkan pelajaran penting. Pertama, respon bauran kebijakan makroekonomi secara disiplin jadi kunci dorong ekonomi," ujar Agus, di Gedung BI, Jakarta, Kamis, (27/4). Menurutnya, dinamika ekonomi domestik menunjukkan pentingnya diversifikasi ekonomi.

Agus menuturkan, pada awal tahun, perekonomian dunia tahun ini diprediksi menurun. Hanya saja kini dikoreksi meningkat dari 3,4 persen menjadi 3,5 persen. Sebelumnya pada 2016 sebesar 3,1 persen.

"Selama 2016 BI juga lakukan berbagai bauran kebijakan salah satunya mengubah suku bunga acuan BI dari BI Rate menjadi BI 7 Days Reverse Repo Rate," jelas Agus. Dengan begitu, nilai tukar rupiah terhadap AS pun berhasil dijaga.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement