Ahad 30 Apr 2017 19:45 WIB

PKH Jadi Pendongkrak Indeks Pembangunan Manusia

Rep: Rizky suryarandika/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Mensos Khofifah Indar Parawansa menyerahka bantuan PKH di Madiun, Senin (17/4)
Foto: dok istimewa
Mensos Khofifah Indar Parawansa menyerahka bantuan PKH di Madiun, Senin (17/4)

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyatakan Program Keluarga Harapan (PKH) efektif dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Tercatat dari data Badan Pusat Statistik (BPS), tahun 2016, IPM Indonesia telah mencapai 70,18.

Khofifah mengatakan angka tersebut cenderung mengalami peningkatan sebesar 0,63 poin dibandingkan dengan IPM Indonesia pada 2015 sebesar 69,55. Peningkatan IPM itu berbanding lurus dengan status pembangunan manusia di Indonesia yang meningkat dari “sedang” menjadi “tinggi”.

"Komplementaritas Bansos PKH dengan bantuan sosial dan program subsidi lainnya berdampak signifikan dalam percepatan penanganan kemiskinan di Indonesia," katanya ketika menyalurkan bantuan sosial non tunai di Aula Pendopo Kabupaten Tasikmalaya, Ahad (30/4).

Khofifah menjelaskan komponen pembentuk IPM juga mengalami peningkatan. Bayi yang baru lahir juga mempunyai peluang hidup hingga 70,90 tahun. Dengan begitu maka peluang hidup bayi meningkat 0,12 tahun dibandingkan tahun sebelumnya. Pengeluaran per kapita masyarakat juga mencapai Rp10,42 juta di tahun 2016 atau meningkat Rp 270 ribu rupiah dibandingkan tahun 2015.

"Intervensi yang dilakukan PKH sejak anak masih dalam kandungan, dimana selama kehamilan, ibu hamil harus melakukan pemeriksaan kehamilan di fasilitas kesehatan. Ini untuk mencegah bayi tidak normal atau kematian bayi. Alhamdulillah cara ini mampu mendongkrak peluang hidup bayi," ujarnya.

Kemensos, lanjutnya, menargetkan awal Juni 2017 bansos PKH non tunai akan menjangkau 514 kabupaten/kota. Padahal sebelumnya, terobosan penyaluran bansos ini hanya menyentuh 98 kota dan 200 kabupaten.

Diketahui, dalam kunjungannya tahun ini, Kabupaten Tasikmalaya memperoleh gelontoran bantuan sosial sebanyak 259,1 miliar rupiah. Bantuan tersebut terdiri dari PKH Non Tunai untuk 47.820 keluarga, beras sejahtera (Rastra) untuk 125.555 keluarga, bansos keserasian sosial untuk 2 desa/forum, bansos disabilitas bagi 148 jiwa, dan bansos lansia bagi 90 jiwa.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement