REPUBLIKA.CO.ID, PARIS - Prancis meningkatkan kewaspadaan untuk menghadapi unjuk rasa para pekerja dalam May Day, Senin (1/5). Pengunjuk rasa diperkirakan akan menunjukkan kekuatan mereka untuk melawan kandidat Presiden Prancis sayap kanan, Marine Le Pen.
Sebanyak 250 acara telah direncanakan di seluruh Prancis pada hari simbolis dalam kalender Partai Front Nasional itu. Pertemuan tahunan juga dilakukan untuk menghormati pahlawan wanita partai tersebut, Joan of Arc.
Di Paris, para pemimpin serikat pekerja mendesak unjuk rasa besar di tiga kota, mulai dari Place de la République ke Place de la Nation via Bastille untuk menentang Le Pen. Akan ada dua pihak terpisah di tengah atmosfir Prancis yang sudah sangat tidak stabil karena masih dalam keadaan darurat setelah serangan teroris November 2015.
Polisi mengatakan kekhawatiran terbesar mereka adalah jika ada tindakan yang sama dengan yang terjadi di Champs Elysées, 10 hari yang lalu. Saat itu seorang pria bersenjata dengan senapan otomatis menembak mati seorang petugas polisi, Xavier Jugelé, dan melukai dua rekannya.
Di Paris, lebih dari 9.000 polisi dan tentara akan bertugas dan diberi wewenang untuk menghentikan kendaraan dan pejalan kaki untuk melakukan pengecekan identitas di empat lokasi. "Demonstrasi seharusnya tidak menimbulkan masalah tertentu. Kami hanya sedikit khawatir tentang gerakan radikal yang bergabung dalam perayaan pekerja ini," kata juru bicara polisi, dikutip The Guardian.
Acara pertama adalah unjuk rasa pendukung Front Nasional pada pukul 07.30 waktu setempat di Palais Royal. Pendiri partai tersebut, Jean-Marie Le Pen, akan meletakkan karangan bunga di patung Joan of Arc.
Para pendukung kemudian akan berbaris di sepanjang rue de Rivoli yang berakhir di Pyramides, tempat Jean-Marie Le Pen akan memberikan pidato. Kerumunan diperkirakan akan bubar sekitar pukul 13.00.
Surat kabar komunis, L'Humanité, mengatakan kerumunan pendukung sama seperti pada 2002, ketika Jean-Marie Le Pen berada di putaran kedua pemilihan presiden. "Hari buruh akan sangat penting kali ini. Hampir semua serikat pekerja menyerukan demonstrasi tidak hanya untuk memerangi Front Nasional tapi juga untuk merebut kembali kemajuan sosial," kata Jean-Marie Le Pen, saat itu. Unjuk rasa lainnya direncanakan akan dilakukan Toulouse, Nice, Marseille, Lille, Poitiers, dan kota-kota lainnya.
Pada Senin (1/5), Emmanuel Macron, akan kampanye di Paris Event Center di La Villette, di bagian timur ibukota Paris. Sementara Le Pen melakukan kampanye mulai tengah hari di Exhibition Park di Villepinte, timur laut Paris.