REPUBLIKA.CO.ID, CAGLIARI -- Gelandang Pescara Sulley Muntari sangat kecewa dengan laga yang ia lakoni kontra Cagliari di Stadion Sant'Elia, Ahad (30/4) malam WIB. Muntari tak habis pikir dengan sikap wasit yang memberikannya kartu kuning karena protes soal adanya sikap rasial dari suporter tuan rumah.
Pada laga yang dimenangkan Cagliari dengan skor 1-0 tersebut, Muntari merasa sakit hati sejak awal pertandingan karena teriakan rasialis dari salah satu tribun penonton. Melihat sikap rasial yang makin menjadi-jadi, Muntari lalu menghampiri pinggir lapangan dan berteriak ke arah para penonton yang mengolok warna kulitnya.
Saat itu, Muntari juga melakukan protes kepada ofisial laga yang malah membiarkan sikap rasis penonton. Padahal, para ofisial ini berdiri tepat di depan tribun. Aturan baru Serie A juga memberikan kewenangan bagi wasit untuk menunda laga dan memberikan kemenangan pada tim yang diolok-olok.
Sikap Muntari membuat laga sempat terhenti. Saat itu pertandingan sudah mendekati selesai dengan Cagliari unggul 1-0. Bukannya memfasilitasi konfrontasi yang terjadi antara Muntari dan penonton, wasit Daniele Minelli malah memberikan kartu kuning untuk pemain asal Ghana tersebut. Muntari pun kaget dan langsung meninggalkan pertandingan meski peluit belum ditiupkan.
"Saya memrotes aksi para penonton. Lalu wasit mengatakan agar saya tidak menganggu penonton, kemudian saya dikartu kuning. Jadi saya dihukum karena melawan rasialisme?" kata Muntari dikutip dari ESPN, Senin (1/5).
Mantan anggota skuat utama treble winners Inter Milan 2010 ini mengatakan, tindakan para tifosi saat itu sudah keterlaluan. Kemudian dengan sikap wasit yang malah memberinya kartu kuning, menurutnya itu membuat rasialisme seolah menang.
"Seharusnya wasit berani menghentikan pertandingan agar kejadian seperti ini tidak pernah terulang. Sungguh ini benar-benar sangat mengecewakan," ujar Muntari.