REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyaluran kredit perbankan nasional mengalami peningkatan. Bank Indonesia (BI) mencatat, kredit yang disalurkan perbankan pada akhir Maret 2017 sebesar Rp 4.395,4 triliun atau tumbuh 9,1 persen year on year (yoy), lebih tinggi dari Februari lalu yang hanya tumbuh 8,4 persen yoy.
Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual bahkan mengatakan, pertumbuhan kredit perbankan mulai naik dobel digit. "Rata-rata sekitar 15 persen," ujarnya saat dihubungi Republika, Selasa, (2/5).
Menurutnya, tahun ini penyaluran kredit perbankan masih akan fokus di sektor konstruksi dan infrastruktur. Sedangkan penyaluran pembiayaan ke sektor properti masih lambat. Pasalnya masyarakat menengah atas masih ragu untuk berinvestasi di properti.
"Adanya pajak progresif dan lainnya membuat mereka masih ragu berinvestasi," tambahnya. Meski begitu, menurutnya kebutuhan tempat tinggal bagi masyarakat bawah maupun kelas menengah masih terus bergerak.
David menuturkan, menjelang bulan puasa dan lebaran akan ada peningkatan kredit konsumer, seperti kredit motor, kredit elektronik, maupun Kredit Modal Kerja (KMK). "Itu biasa, seasonal. Peningkatan tersebut sifatnya musiman," ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menyatakan, tahun ini perseroan tidak fokus menyalurkan kredit pada segmen tertentu. Melainkan akan mengambil setiap kesempatan untuk menyalurkan pembiayaan ke sektor apa pun.
Perlu diketahui, pada akhir Maret 2017, outstanding kredit BCA tercatat sebesar Rp 409 triliun atau tumbuh 9,4 persen dibandingkan posisi sama tahun sebelumnya. Kredit korporasi meningkat 17,9 persen year on year (yoy) menjadi Rp 152,6 triliun, sementara kredit komersial dan UKM hanya hanya naik 1,7 persen yoy menjadi Rp 144,7 triliun.
Selanjutnya kredit konsumer tumbuh 9,4 persen yoy menjadi Rp 111,7 triliun didukung oleh pertumbuhan di semua produk. Kredit Pemilikan Rumah (KPR) naik 10,4 persen yoy menjadi Rp 66,1 triliun dan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) naik 7,3 persen yoy menjadi Rp 35,1 triliun.
Untuk total kartu kredit, pada kuartal pertama tahun ini tumbuh Rp 10,5 triliun atau tumbuh 10,7 persen yoy.