REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengatakan meski ada beberapa BUMN yang tercatat merugi pada kuartal I 2017, namun ia mengatakan secara keseluruhan BUMN mencatat pertumbuhan yang positif dibandingkan tahun lalu.
Rini mengatakan belanja modal BUMN tumbuh 35 persen pada 2016 senilai Rp 298 triliun. Ia mengatakan, belanja modal tersebut dilakukan untuk fokus membangun infrastrktur dan konektivitas serta peningkatan kekuatan energi.
Rini mengatakan aset BUMN mengalami pertumbuhan 10 persen hingga mencapai Rp 6.325 triliun. Ekuitas mencerminkan tumbuh 12 persen mencapai Rp 2.234 trilium. Pendapatan usaha tumbuh 6 persen menjadi Rp 1.832 triliun dan laba bersih tumbuh 10 persen menjadi Rp 164 triliun.
"Kontribusi negara Rp 202 triliun dalam bentuk dividen dan pajak belum termasuk PNBP," ujar Rini di Salemba UI, Jakarta, Rabu (3/5).
Ia menjelaskan, untuk kontribusi infrastruktur dan konektivitas, BUMN sudah melakukan pembangunan dan pengembangan rute pelayaran dan penambahan jumlah kapal. Rini mengatakan pemerintah melakukan pengembangan 24 pelabuhan strategis 9 di timur menaikan kapasitas terminal kontainer dari 832 ribu TEUs menjadi 2 juta TEUs di 2018.
Selain itu, dalam konteks konektivitas udara, BUMN meningkatkan pelayanan bandara untuk 145 juta penumpang dan 40 juta di antaranya Garuda Indonesia. Ia juga menambahkan pembangunan moda transportasi massal yaitu LRT Palembang dan Jabodebek miuai dan selesai 2018 dan 2019.
"Kereta cepat walau mengalami penundaan sudah dimulai pembangunan awal untuk 5 km pertama diharapkan selesai akhir 2019," ujar Rini dalam paparannya.
Dalam sektor energi, Rini mengatakan rpemerintah memberlakukan kebijakan di 2016 untuk BBM satu harga di Papua dan Kalimantan Utara. Pada tahun 2017 BUMN akan implementasikan 1 harga bukan hanya BBM juga untuk semen beras gula dan minyak goreng. Melalui program pembangunan pembangkit liatrik 35.000 MW BUMN bangun infra kelistrikan termasuk untjk menerangi masyarakat di seluruh Indonesia.
"Selain itu, daya terpasnag 2016 mencapai 55 ribu MW naik 7 persen dari 2014. Dan penambahan jaringan transmisi 4.000 KM. Dalam meningkatkan infrastruktur telekomunikasi, jaringab serat optik sepanjang 76.700 KM di 2014 dan menjadi 106 ribu KM di 2016," ujar Rini.
Di sektor Perbankan, Rini memaparkan inklusi keuangan di 2016 bahwa Himbara 4 bank bisa sinergi. Ia mengatakan ini salah satu distruption hubungan diantara empat bank tersebut.
"Dulu nggak saling bicara tapi sekarang bareng ke mana-mana," kelakar Rini.
Ia juga mengatakan, empat bank BUMN tersebut pada 2016 menyalurkan KUR Rp 93 triliun kepada 4 juta UMKM. Selain itu, BUMN juga melakukan kebijakan Kartu tani dan kartu keluarga sejahtera berupa kartu kombo tabungan dan e-wallet.