REPUBLIKA.CO.ID, LONDON – Gelandang Arsenal, Mesut Oezil, mengungkapkan, ia pernah menolak tawaran yang menguntungkan untuk bermain di Liga Super Cina. Masa kontraknya di stadion Emirates akan berakhir pada 2018. Sementara saat ini, pihaknya dan klub masih belum menyetujui kesepakatan baru.
Namun demikian, Oezil mengatakan bahwa nilai uang tidak begitu berarti baginya saat berhubungan dengan sepak bola. Hal itu diungkapkannya setelah menolak tawaran besar dari klub Cina. “Uang tidak pernah memainkan peran besar bagi saya dalam sepak bola. Saya bermain sepak bola karena saya menyukainya. Tentu, anda tidak mendapatkan dorongan dan tawaran dari Cina itu menggoda dan menarik," kata Oezil, dilansir dari ESPN, Jumat (5/5).
Pemain berusia 28 tahun itu lantas mengatakan, ia ingin memenangkan gelar dan memiliki tujuan yang ingin ia capai. Menurutnya, hal itu lebih penting ketimbang uang. "Karena itulah sejak awal saya katakan bahwa Cina bukanlah pilihan bagi saya," lanjutnya.
Lebih lanjut, Oezil mengatakan, tidak ada yang salah dengan sikapnya di tengah klaim bahwa ia tidak tampil mempesona di Arsenal. Ia kerap dikritik karena kurangnya usaha saat memperkuat the Gunners. Kritikan itu semakin meningkat dalam beberapa bulan terakhir.
Performa menurun Oezil seiring dengan Arsenal yang kini terjatuh dari posisi empat besar klasemen Liga Primer. The Gunners juga tersingkir dengan agregat kekalahan 10-2 dari Bayern Muenchen di perempat final Liga Champions. "Beberapa orang menyukai saya dan beberapa lainnya tidak. Beberapa orang melihat bahasa tubuh saya dan menganggap saya tidak peduli. Tapi itu saya. Saya ingin mengubah bahasa tubuh atau gaya bermain saya secara drastis lagi," tambahnya.
Oezil menambahkan, harapan kepadanya sangat tinggi. Karena menurutnya, ia adalah pemain yang bisa membuat perbedaan. Karena itu, Oezil mengakui ia harus mengatasi kritikan tersebut. Menurutnya, akan selalu ada kritikan dan pujian. Namun, yang paling penting menurutnya ialah apa yang dikatakan sang pelatih kepadanya.