Ahad 07 May 2017 17:34 WIB

Harga Bumbu Dapur Mulai Naik di Denpasar

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Andi Nur Aminah
Bawang putih, salah satu komoditas yang mulai merangkak naik harganya
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Bawang putih, salah satu komoditas yang mulai merangkak naik harganya

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Harga sejumlah bumbu dapur di Kota Denpasar mulai naik sejak sepekan terakhir, khususnya di dua pasar besar yakni Pasar Badung dan Pasar Kreneng. Kenaikan paling tinggi ditemukan pada bawang putih.

"Harga bawang putih yang awalnya cuma Rp 42 ribu per kilogram (kg) kini menjadi Rp 47 ribu per kg," kata pedagang sayur mayur, Asri kepada Republika.co.id, Ahad (7/5).

Harga bawang merah pekan lalu, Asti mengatakan, sempat melonjak menjadi Rp 30 ribu per kg. Namun kini kembali normal menjadi Rp 28 ribu per kg. Cabai rawit merah di Pasar Badung naik dari Rp 55 ribu per kg menjadi Rp 57 ribu per kg, sementara di Pasar Kreneng dari Rp 50 ribu per kg menjadi Rp 55 ribu per kg.

Komoditas sayur mayur juga sempat melonjak, seperti wortel dari Rp 18 ribu menjadi Rp 20 ribu per kg. Kentang juga sempat naik dari Rp 14 ribu menjadi Rp 16 ribu per kg. Komoditas daging yang mengalami lonjakan adalah daging ayam ras. Harga daging ayam ras di Pasar Kreneng sepekan terakhir menanjak dari Rp 30 ribu menjadi Rp 32 ribu per kg. Kemudian di Pasar Badung dari Rp 31 ribu menjadi Rp 32.500 per kg. Daging sapi has dalam di jual pada kisaran Rp 120 ribu per kg. Sementara has luar Rp 110 hingga Rp 115 ribu per kg.

Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Bali mengantisipasi inflasi jelang hari besar keagamaan, seperti Idul Fitri, dan Idul Adha. Ketua TPID Bali, Ketut Sudikerta mengatakan caranya adalah melalui sejumlah aksi, seperti kebijakan jalur distribusi, produksi, strategi komunikasi kepada masyarakat sehingga barang yang beredar di pasar tetap stabil. "Tim juga menggelar sidak ke pasar, agenda pasar murah, penyediaan data kecukupan stok komoditas perdagangan terkini, seperti sembako utama, sayuran, bumbu-bumbuan untuk tiga bulan ke depan," kata Sudikerta.

Sudikerta mengimbau supermarket, distributor, pedagang besar untuk tidak menaikkan harga tanpa koordinasi dengan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Bali. TPID Bali juga memastikan keamanan dan kelancaran distribusi komoditas dengan cara memastikan kesiapan Pelabuhan Gilimanuk, infrastruktur transportasi manusia dan barang, serta kelancaran distribusi komoditas pangan dan energi. Spekulan atau penimbun bahan pokok juga ditindak tegas. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement