REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Presiden Joko Widodo menyerahkan peresmian Pasar Mama-Mama Papua kepada pemerintah daerah (pemda) setempat. Namun dia berpesan dan harus memastikan bahwa pasar tersebut siap dioperasionalkan. "Kita baru cek kesiapannya, saya kira memang sudah siap tapi untuk peresmiannya biar Pak Gubernur saja dan menunggu wali kota baru dilantik. Karena ini tanggung jawabnya ada di pemda," ujar Presiden usai meninjau Pasar Mama-Mama Papua, di Kota Jayapura, Rabu (10/5).
Presiden menekankan yang terpenting dari pembangunan pasar tersebut adalah pembinaan terhadap para pedagang yang akan menempati pasar. "Yang penting ini sudah 100 persen siap dan pelatihannya terus dilakukan," kata dia.
Sementara Asisten II Setda Provinsi Papua Elly Loupati mengungkapkan Pemerintah Provinsi Papua ingin Pasar Mama-Mama Papua di Kota Jayapura itu segera diresmikan dan seluruh hambatan yang ada sedang diusahakan untuk diselesaikan.
"Kalau pembinaan sudah selesai, maka dalam waktu dekat (Pasar Mama-Mama Papua, Red) akan diresmikan," ujarnya.
Sedangkan Sekretaris Daerah Kota Jayapura RD Siahaya mengklaim hingga kini pihaknya terus berusaha membantu menyelesaikan setiap permasalahan yang menghambat agar pasar tersebut segera diresmikan. "Kita harus duduk bicara dengan baik, perlu waktu untuk berunding dengan pihak adat dan mengatur Mama-Mama Papua karena harus disesuaikan dengan volume pasar ini, dan disesuaikan dengan komoditas yang akan di jual di pasar ini," ujarnya.
Sebagai informasi, Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke Papua untuk keenam kalinya pada 9 hingga 10 Mei 2017. Pada hari pertama, Presiden meresmikan PLBN Skouw, meletakan batu pertama PLTMG Skouw, membagikan KIP dan KIS, serta membagikan sertifikat tanah.
Kemudian pada hari kedua, Presiden meninjau Pasar Mama-Mama Papua di Kota Jayapura, lalu menuju Wamena, Kabupaten Jayawijaya guna meninjau pembangunan Jalan Wamena-Habema, yang merupakan bagian dari jalan trans-Papua yang diprogramkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR).
Ikuti Whatsapp Channel Republika