Rabu 10 May 2017 10:36 WIB

Harga Bawang Putih Merangkak Naik

Pekerja mengupas bawang merah di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Senin (8/5). Pemerintah akan melakukan impor bawang merah dan bawang putih pada pekan depan.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Pekerja mengupas bawang merah di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Senin (8/5). Pemerintah akan melakukan impor bawang merah dan bawang putih pada pekan depan.

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Para ibu rumah tangga yang berbelanja di pasar tradisional Mardika dan Batumerah mengeluhkan harga bawang putih yang melonjak hingga mencapai Rp 52.000/kg. Pantauan di di Pasar Mardika dan Batumerah, Rabu (10/5), terlihat para ibu rumah tangga yang berbelanja terlihat kesal dan mengeluhkan yang melonjak dari Rp 44.000/kg menjadi Rp 52.000/kg.

Sedangkan, harga bawang merah anjlok dari Rp 46.000/kg menjadi Rp 34.000/kg. Pedagang di Pasar Mardika, Ruben (46), mengakui kalau dia dam pedagang lain sudah menaikan harga bawang putih sejak tiga hari lalu. "Mudah-mudahan di sentra produksi yakni Surabaya tidak menaikkan harga menjelang ibadah puasa. Bawang merah maupun bawang putih yang dijual di Ambon selama ini dipasok dari Surabaya," ujarnya.

Dia mengemukakan, memasok bawang dari Surabaya dengan harga Rp 45.000/kg, selanjutnya menjual di Ambon Rp 52.000/kg. "Saya tidak mengetahui dengan pedagang lain yang selama ini membeli dari pihak agen," kata Ruben.

Sedangkan untuk bawang merah masih kotor Rp 22.000/kg dan setelah dibersihkan dijual dengan harga Rp 34.000/kg.

Dia mengatakan, tiap isi karung baik bawang putih maupun bawang merah ukurannya 20 kg. Namun, setelah dibersihkan hanya tinggal 19 kg atau ada juga yang hanya 18 kg kalau isinya kecil.

"Belum lagi membayar tenaga untuk cuci kotor dengan upah Rp 2.000 hingga Rp 2.500/kg. Jadi harus berani untuk mematok harga agar tidak merugi," tandas Ruben.

Menurut Ruben, sayur tanah kering seperti wortel, kentang, kol dan kacang boncis untuk sementara dipasok dari Manado. Pemasokan dari Surabaya dijadwalkan pada pekan depan. "Hanya saja sayur dari Surabaya belum tentu menjamin harga tetap stabil karena sebagai sentra produksi juga bergerak naik," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement