REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Bank Sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (Fed), menyatakab proteksionisme perdagangan merupakan 'jalan buntu' yang pada akhirnya akan merugikan perekonomian AS. Kepala Federal Reserve New York William Dudley mengatakan, hambatan perdagangan dapat menganggu pertumbuhan dan standar hidup di AS maupun negara lainnya di dunia.
"Proteksionisme bisa memiliki daya tarik seperti sirene, dalam jangka pendek mungkin berpotensi menguntungkan segmen ekonomi tertentu tapi akan merusak keseluruhan ekonomi dalam jangka panjang," ujar Dudley dilansir Reuters, Jumat (12/5).
Dudley menjelaskan, AS berada pada titik penting dimana isu-isu perdagangan dapat membahayakan kesehatan dan produktivitas jangka panjang ekonomi. Hambatan untuk bertransaksi sangat mahal karena akan meumpulkan peluang ekspor, membuat harga barang kebutuhan sehari-hari menjadi mahal, dan bahkan bisa menjadi bumerang karena pekerja tidak dapat bersaing lagi dalam ekonomi global.
"Ada banyak pendekatan untuk mengatasi biaya globalisasi, namun proteksionisme adalah jalan buntu," kata Dudley.
Dudley menyatakan, Fed akan menyesuaikan pendekatannya karena kebijakan pajak dan perdagangan yang diterapkan oleh Pemerintah AS. Dia tidak mengharapkan adanya perubahan yang dramatis dalam kebijakan.