REPUBLIKA.CO.ID,
PALU – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) mengadakan Kongres ke-XIX di Kota Palu mulai tanggal 15 sampai 19 Mei 2017. Agenda kongres adalah melakukan pemilihan ketua umum PMII periode 2017-2019 menggantikan Aminuddin Maruf yang memimpin sejak 2015.
Ketua Panitia Kongres Nasional Pengurus Besar PMII, Yakin Simatupang mengatakan, kegiatan Kongres ke-XIX mengangkat tema 'Deradikalisasi Agama di Kampus Sebagai Komitmen Konsensus Bernegara'. Dijadwalkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan membuka kongres di Masjid Agung Kota Palu pada Selasa (16/5).
"Rangkaian acara kami adakan dialog bersama Menag Lukman Hakim Saifuddin, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, dan Menteri Desa Eko Putro Sandjojo," kata Yakin kepada Republika.co.id Senin (15/5). Selain itu, dijadwalkan juga Menpora Imam Nahrawi dan Menristek Dikti M Nasir, Mensos Khofifah Indar Parawansa.
Menurut Yakin, Kongres PMII kali ini secara resmi dihadiri sekitar 1.000 pengurus dari 238 cabang dan 25 pengurus wilayah yang memiliki hak pilih. Dia menerangkan, sebanyak 263 pengurus akan menyalurkan hak suaranya kepada 15 kandidat calon ketua umum PB PMII.
Yakin memaparkan, syarat menjadi ketua umum PB PMII harus memiliko indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,00, sudah atau sedang menempuh pendidikan S2, usia tidak boleh 30 tahun, lolos tes narkoba BNN, dan mengikuti debat kandidat di lima kota, yaitu Makasar, Pontianak, Bandung, Solo, dan Medan.
"Calon ketua umum juga wajib mengikuti jenjang kaderisasi tingkat dasar hingga lanjut," ujar Yakin.