REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- PT Pelayaran Indonesia (Pelni) mengerahkan 72 armada kapal laut untuk arus mudik lebaran 2017. Kapal laut ini melayani seluruh rute di seluruh penjuru Nusantara. "72 armada itu terdiri dari 26 unit kapal penumpang dan 46 kapal keperintisan," ujar General Manager PT Pelni Surabaya Presda Simangasing, saat menerima kunjungan anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Bambang Haryo Soekartono di Surabaya, Senin (15/5).
Dia memastikan 72 armada kapal Pelni tersebut telah menjalani proses doking semuanya sehingga dinyatakan layak berlayar. "Dengan begitu untuk melayani arus mudik lebaran 2017 kami telah menjamin bahwa seluruh armada kapal Pelni telah layak berlayar," ucapnya.
Presda menjelaskan, untuk armada kapal penumpang, kapasitasnya bermacam-macam. Mulai dari berkapasitas 3.000, 2.000, hingga 500 orang.
Namun untuk menyambut musim arus mudik Lebaran 2017, Pelni telah menambah kapasitas jumlah penumpang pada masing-masing armada kapal penumpangnya.
"Penambahan kapasitas penumpang pada tiap armada kapal penumpang ini bervariasi, antara 33 persen hingga 77 persen. Jadi tiap kapal penambahan kapasitasnya tidak sama," katanya.
Penambahan kapasitas itu, menurut dia, dilakukan untuk menjamin ketersediaan kapasitas bagi masyarakat kelas bawah yang hingga kini masih menjadikan moda transportasi laut tersebut untuk mudik ke kampung halaman. "Jadi masyarkat tidak perlu khawatir tentang ketersediaan kapasitas angkut kapal pelni. Kami juga menjamin naik kapal itu nyaman dan murah," ujarnya.
Dia memprediksi jumlah arus mudik melalui kapal laut pada musim Lebaran tahun ini bakal meningkat lima persen dibanding tahun sebelumnya. "Kami juga telah menyiapkan satu armada kapal penumpang untuk mudik gratis yang merupakan program kementerian perhubungan," katanya.
Satu armada kapal untuk program mudik gratis ini nantinya akan melayani rute dari Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta - Semarang.
Anggota DPR RI Bambang Haryo menegaskan bahwa kementerian perhubungan berkewajiban menginformasikan program mudik gratis tersebut kepada publik.
"Masyarakat harus tahu jadwalnya dan itu kewajiban dari kementerian perhubungan untuk menginformasikan kepada publik," katanya.
Dia mewanti-wanti jangan sampai program mudik gratis yang didanai APBN pada akhirnya terisi sedikit penumpang yang tidak memenuhi kapasitas kapal yang telah disediakan.
Selain itu, dari sisi keselamatan, Bambang juga mengimbau agar Badan "Search and Rescue" Nasional (Basarnas) dan Badan Keamanan Laut (Bakamla) turut mengantisipasi keamanan penumpang pada arus mudik Lebaran 2017.
"Khususnya untuk angkutan laut, bukan hanya Pelni yang berkewajiban menjamin keselamatan penumpang tapi juga harus diantisipasi oleh Basarnas dan Bakamla. Kedua institusi ini harus sudah punya titik strategis penyelamatan di laut untuk mendukung pengamanan arus mudik Lebaran 2017," ujarnya.