Senin 15 May 2017 23:20 WIB

Buka Lasenas 2017, Menteri Puan Bagi-Bagi Sepeda

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Andi Nur Aminah
Menko PMK RI Puan Maharani membuka acara Lawatan Sejarah Nasional (LASENAS) 2017 di Kota Bengkulu, Senin (15/5). Puan didampingi Mendikbud RI Muhadjir Effendy dan Wakil Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah.
Foto: Republika/Shelbi Asrianti
Menko PMK RI Puan Maharani membuka acara Lawatan Sejarah Nasional (LASENAS) 2017 di Kota Bengkulu, Senin (15/5). Puan didampingi Mendikbud RI Muhadjir Effendy dan Wakil Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah.

REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Lawatan Sejarah Nasional (Lasenas) 2017 resmi dibuka di halaman Rumah Pengasingan Bung Karno di Kota Bengkulu, Senin (15/5). Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Puan Maharani yang meresmikan acara, sempat bagi-bagi sepeda saat pembukaan.

"Yang mau sepeda angkat tangan, nanti saya pilih," ujar Puan yang hadir didampingi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Muhadjir Effendy dan Wakil Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah.

Hadirin sontak riuh-rendah dan mengacungkan tangan agar berkesempatan mendapat satu dari enam buah sepeda yang ada. Sebelum memilih dari para siswa, Puan terlebih dahulu memberikan dua buah sepeda kepada dua ibu asal Bengkulu yang termasuk jajaran penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH).

Selanjutnya, Puan menunjuk empat siswa SMA/K peserta Lasenans 2017 untuk naik ke atas panggung. Ia lantas mengajukan pertanyaan, bukan tentang lima nama ikan, tetapi seputar sejarah. Seperti kiprah sejumlah tokoh nasional, serta tanggal-tanggal penting dalam perjalanan Indonesia.

Puan juga meminta sejumlah tamu khusus turut bertanya, seperti Mendikbud, Wakil Gubernur Bengkulu, sejarawan Taufik Abdullah, dan Dirjen Budaya Kemendikbud RI. Meski jawaban para peserta tidak selalu tepat, mereka yang diminta naik ke atas panggung tetap mendapatkan sepeda yang dijanjikan.

Puan berharap, acara tahunan Lasenas tidak sekadar seremonial tetapi juga membangkitkan jiwa nasionalisme yang berdasarkan Pancasila. Ia mengutip kalimat Proklamator RI Bung Karno bahwa banyak manfaat yang bisa didapat dengan belajar sejarah, seperti yang dilakukan para peserta Lasenas. 

"Mempelajari sejarah, orang bisa menemukan hukum-hukum yang menguasai kehidupan manusia. Terbukti dalam sejarah, kebesaran dan kemakmuran sebuah bangsa tidak pernah jatuh dari langit, tetapi merupakan hasil kerja keras dan kristalisasi keringat," tutur Puan.

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement