REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Lamanya masa tunggu haji di Indonesia menjadikan masyarakat mulai banyak melirik ibadah umrah. Meski biaya untuk umrah lebih murah daripada biaya haji, namun belum semua masyarakat mampu melunasi biaya umrah sekaligus.
Kondisi inilah yang membuat pembiayaan umrah melalui cicilan kian diminati. Sekretaris Perusahaan BNI Syariah Endang Rosawati mengatakan jumlah pembiayaan umrah BNI Syariah meningkat dibandingkan tahun lalu. "Triwulan pertama tahun ini pembiayaan umrah mencapai Rp 140 miliar," kata Endang pada Selasa (16/5) di Malang.
Pembiayaan naik jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year) yang hanya sebesar Rp 112 miliar. Menurutnya program BNI Fleksi Umrah IB Hasanah naik cukup tinggi dalam setahun terakhir.
Lewat program pembiayaan, ongkos umrah dapat diangsur dalam rentang waktu tiga hingga lima tahun. Melihat animo umrah di Tanah Air yang makin tinggi, BNI Syariah pun menggandeng agen umrah dari berbagai segmen.
"Mulai dari umrah yang murah sampai umrah VVIP dapat dibiayai melalui cicilan," jelas Endang. Di Jawa Timur, animo tertinggi masyarakat untuk memanfaatkan pembiayaan umrah didominasi jamaah Surabaya.
Kondisi sebaliknya terjadi di Malang Raya. Di kawasan ini antusiasme warga untuk umrah belum bisa dikatakan tinggi. Dadan Riyadi selaku Operation Manager BNI Syariah Malang mengatakan pasar pembiayaan umrah di Malang masih dalam proses sosialisasi.
"Di Malang belum banyak yang tahu bahwa umrah bisa dibiayai lewat cicilan bank maka kita ikut expo-expo agar masyarakat makin paham," ungkap Dadan.