REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski baru pertama kali digelar, tapi pelaksanaan 'Daqu Award' mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan. Apalagi, selama ini, dunia tahfiz Quran terpinggirkan dari mulai sistem belajarnya hingga para lulusannya yang bingung mencari kerja
Sambutan positig itu datang para tokoh cendikiawan Islam yang menjadi dewan juri dalam acara tersebut. Salah satunya adalah pakar ilmu tafsir dan hukum Islam Prof Dr KH Ahsin Sakho Muhammad.
Menurut Ahsin, acara Daqu Award merupakan sesuatu yang bermanfaat sekaligus yang pertama dalam dakwah Alquran di Indonesia. Daqu Award merupakan ajang penganugerahan untuk orang-orang yang langsung terlibat dalam perkembangan dakwah Alquran di Indonesia.
Kata dia, selama ini, dunia tahfiz terpinggirkan dari mulai sistem belajarnya hingga para lulusannya yang bingung mencari kerja. Namun kini, dengan kehadiran beberapa tokoh seperti ustaz Yusuf Mansur dan ustaz Bachtiar Nasir, dunia tahfizhul Quran mulai bergeser dan mendapat banyak pengakuan.
“Ini ajang baik yang saya harapkan akan semakin memotivasi mereka yang selama ini telah berjuang untuk pemuliaan ajaran Alquran di Indonesia. Saya berharap, nantinya akan banyak muncul pelaku dakwah Alquran sekaligus mengangkat derajat para pemulia Alquran,” ujar Ahsin dalam siaran pers, Selasa (16/5).
Ahsin berharap, kegiatan ini, nantinya akan terus berlanjut dan menemukan orang-orang yang selama ini berkontribusi besar bagi perkembangan dakwah Alquran di Indonesia. “Saya meyakini banyak dai-dai ataupun tokoh masyarakat yang selama ini berjuang untuk mengenalkan Alquran baik dari membaca hingga menghafalnya," ujarnya.