Selasa 16 May 2017 17:26 WIB

Salam Rhoma Irama untuk Muhaimin Iskandar

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Ani Nursalikah
Ketua Umum Partai Islam Damai Aman (Idaman) Rhoma Irama menyampaikan pidato politik saat Musyawarah Koordinasi Nasional Partai Idaman di Jakarta, Selasa (16/5).
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Ketua Umum Partai Islam Damai Aman (Idaman) Rhoma Irama menyampaikan pidato politik saat Musyawarah Koordinasi Nasional Partai Idaman di Jakarta, Selasa (16/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Islam Damai Aman (Idaman) Rhoma Irama membuka Musyawarah Koordinasi Nasional (Mukornas) Partai Idaman di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Selasa (16/5). Dalam sambutannya, dia sempat menyebut nama Muhaimin Iskandar.

Raja Dangdut itu meminta salamnya disampaikan kepada Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut. Permintaan itu diucapkan kepada perwakilan DPP PKB yang turut menghadiri acara pembukaan Mukornas. "Sampaikan salam saya ke Pak Muhaimin Iskandar," kata Rhoma yang disambut tawa dan tepuk tangan ratusan kader Partai Idaman se-Indonesia.

Hubungan Rhoma dan Muhaimin sempat meregang saat pemilihan presiden 2014. Rhoma merupakan salah satu juru kampanye PKB yang digaet Muhaimin untuk kampanye pemilihan legislatif 2014. Rhoma juga digadang-gadang menjadi salah satu capres yang diusung PKB, selain Mahfud MD.

Namun, setelah pileg, semua itu hanya tinggal harapan. Muhaimin atau Cak Imin bersama PKB yang dipimpinnya merapat mendukung pasangan Jokowi-JK. Sementara Rhoma, juga Mahfud, memilih melabuhkan dukungan untuk Prabowo-Hatta.

Mukornas Partai Idaman bertajuk 'Bersama Kita Kerja, Satu Irama Sukseskan Idaman Peserta Pemilu 2019' dilakukan untuk kordinasi seluruh wilayah dan memantap langkah sebagai partai peserta pemilu 2019. Mukornas ini difokuskan untuk akselerasi dalam pemenuhan persyaratan administratif dan faktual sebelum diverifikasi pada 1 Oktober.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement