REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Penyelundupan 253 ekor reptil berhasil digagalkan petugas Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) dan Aviation Security (Avsec) Bandara Soekarno-Hatta, Senin malam (15/5). Jumlah tersebut terdiri dari 11 jenis reptil.
"Kami bersama Avsec berhasil menggagalkan penyelundupan reptil sebanyak 253 ekor pada Senin pukul 23.30 WIB," ujar Kabid Pengawasan dan Penindakan Karantina Hewan BBKP Bandara Soekarno-Hatta Ridwan Alaydrus, Selasa (16/5).
Ia menambahkan, dari 253 rekor reptil itu ada empat ekor yang mati. Sebanyak 11 jenis reptil itu terdiri dari Blood Phyton, Ular Cokelat Kecil, Chondryphyton, Ular Kaki Empat, Kadal Borneo, Kadal Panama, Kadal Duri Mata Merah, Biawak Sedang dan Kecil, Kura-kura Moncong Babi, dan Kura-kura Bergigi.
"Kami menggagalkan upaya penyelundupan ini di Terminal Ultimate Internasional yang dibawa oleh seorang warga negara Jepang," kata Ridwan.
Ia menceritakan, penggagalan ini diawali dari rasa curiga petugas Avsec terhadap tampilan layar monitor x-ray. Di layar tersebut, kata Ridwan, tampak tampilan mnyerupai hewan. Oleh sebab itu, petugas Avsec tersebut segera memberitahukan hal itu kepada petugas karantina hewan terdekat.
"Setelah dilakukan pemeriksaan bersama, diketahui dua kopernya berisi beberapa jenis hewan dengan jumlah yang sangat banyak," tutur dia.
Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan dokumen, lanjut Ridwan, ternyata semua hewan itu tidak dilengkapi sengan Health Certificate dari Karantina Pertanian. Oleh sebab itu, kemudian semua satwa itu diserahkan kepada BBKP Soekarni-Hatta.
"Untuk sementara, semua satwa itu ditempatkan di instalasi karantina hewan proses identifikasi. Proses ini membutuhkan waktu karena dilakukan terhadap tiap ekor untuk memastikan jenisnya," ungkap Ridwan.