REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR—Pelatih PS TNI, Ivan Kolev mengatakan, pekerjaan rumah besar dirinya saat ini adalah meredam emosi tinggi para skuat The Army. Sejumlah pemain PS TNI beberapa kali kedapatan melakukan aksi kekerasan terhadap pemain lawan. Pertama terjadi saat PS TNI melawan Bhayangkara FC di pekan ketiga Liga 1, di mana Abduh Lestaluhu memukul wajah pemain asing Bhayangkara.
Pada Senin (15/5), PSM Makassar juga protes karena ada pemain PS TNI yang memukul wajah pemain Juku Eja di hadapan wasit. "Saya harus beri obat mereka semua (pemain PS TNI) supaya tidak emosi," kata Kolev, dikutip dari laman resmi Madura United, Rabu (17/5).
Madura United akan jadi lawan PS TNI untuk pekan ketujuh Liga 1. Keduanya akan bersua di Gelora Ratu Pamelingan, Pamekasan, Jumat (1/5).
Pelatih asal Bulgaria tersebut tak mau pemain TNI terus-terusan menurutkan emosi di pertandingan. Hal itu akan jadi bumerang buat tim karena akan semakin banyak pemain yang mengoleksi kartu. Lestahulu sendiri masih dalam masa hukuman larangan bermain sebanyak lima laga.
Pemain Timnas Indonesia itu baru bisa memperkuat Tim Tentara pada saat melawan Mitra Kukar pada awal Juni nanti. “Pemain harus bisa mengontrol emosi. Emosi hanya akan mengganggu penampilan. Tapi memang begitulah sepak bola, memang emosi sepak bola sangat tinggi," ujar Kolev.
PS TNI masih dalam grafik bagus di Liga 1. Klub yang dulunya merupakan Persiram Raja Ampat tersebut kini duduk di peringkat tiga dengan nilai 12. PS TNI menjadi satu dari dua tim yang masih belum tersentuh kekalahan di Liga 1 bersama Persib Bandung. Catatan impresif tersebut akan coba dipertahankan TNI kala bertandang ke markas MU.