REPUBLIKA.CO.ID, MADRID – Striker Real Madrid, Karim Benzema belum membuang harapan untuk kembali memperkuat timnas Prancis meski dibekukan oleh pelatih Didier Deschamps. Pembekuan itu buntut dari kasus skandal seks 18 bulan silam. Benzema diskors tanpa batas waktu pada Desember 2015 setelah didakwa dengan kasus konspirasi surat kaleng terhadap rekan setimnya Mathieu Valbuena terkait kasus itu.
Presiden Federasi Sepak Bola Prancis (FFF) Noel le Graet mengatakan, pada Oktober silam bahwa Deschamps dapat kembali memanggilnya. Pemain 29 tahun itu, yang tidak pernah lagi dipanggil masuk timnas sejak mereka menang 4-0 pada Oktober 2015, mengatakan, ia masih belum mendapat penjelasan dari Deschamps mengapa dirinya terus diabaikan.
“Pihak-pihak lain yang berkata saya dapat dipanggil (masuk timnas), bukan dia. Jika pelatih mengatakan kepada saya langsung bahwa ini hanya karena masalah sepak bola, tidak masalah, saya akan terus bekerja," kata Benzema kepada L'Equipe pada Rabu (17/5). Benzema mengharapkan Deschamps akan memintanya secara langsung kembali ke Les Bleus.
“Saya meminta penjelasan kepada sang pelatih. Penjelasan yang panjangnya hanya dua menit. Itu tidak rumit. Namun saya tetap ditepikan oleh sang pelatih. Sang pelatih mengetahui hal ini,” kata Benzema, menambahkan. Prancis tidak merasa kehilangan Benzema, di mana mereka tampil memukau pada Piala Eropa 2016 dengan Antoine Griezmann dan Dimitri Payet yang tampil gemilang di lini depan. Sang tuan rumah hanya kalah dari Portugal melalui perpanjangan waktu pada final.
Bagaimanapun, Benzema berkata, bahwa ia ditepikan karena alasan-alasan yang tidak terkait dengan olahraga. "Banyak orang (di Prancis) tidak ingin saya sukses," tuturnya. "Saya memiliki perasaan bahwa nama saya dimanipulasi untuk alasan-alasan yang tidak berhubungan dengan sepak bola."