REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Sandiaga Salahuddin Uno enggan membahas kasus meninggalnya empat warga korban penggusuran yang tinggal di bedeng, di Kampung Akuariaum, Penjaringan, Jakarta Utara. Menurut Sandi, pembahasan lebih lanjut akan dilakukan oleh tim sinkronisasi di bawah pimpinan Sudirman Said.
"Saya enggak bisa bicara kasus per kasus. Tapi nanti semuanya akan dibahas secara menyeleuruh di tim sinkronisasi," kata Sandiaga di Jalan Kota Bambu Utara, Palmerah, Jakarta Barat, Jumat (19/5).
Sandiaga enggan membahas kasus tersebut karena ingin fokus menghadirkan kesejukan dan keteduhan di tengah-tengah warga Jakarta. Terlebih, sebentar lagi akan memasuki bulan suci ramadhan. "Kita ingin ke depan warga fokus menghadirkan kesejukan ketudah apalagi mau masuk bulan ramadhan," ucap Sandi.
Sandiaga juga menyarankan agar tidak mengangkat isu-isu yang bersifat provokasi. "Kita jangan mengangkat isu-isu yang dapat memprovokasi. Pokoknya kita inginkan sebuah komunikasi yang baik lagi," terang Sandiaga.
Sebelumnya dikabarkan, dalam tiga pekan, ada 4 warga Kampung Akuarium, Jalan Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara yang meninggal dunia karena sakit. Keempatnya adalah korban penggusuran yang tinggal di bedeng.