REPUBLIKA.CO.ID, LONDON – Arsenal mendapatkan gelar hiburan usai kegagalan menembus kompetisi Liga Champions musim depan. The Gunners menjuarai Piala FA setelah menaklukkan sang juara liga Chelsea 2-1 di Stadion Wembley, Sabtu (27/5).
Gol Alexis Sanchez dan Aaron Ramsey hanya mampu dibalas oleh satu gol Diego Costa. Skor akhir ini mengantarkan the Gunners meraih gelar Piala FA ke-13 sepanjang sejarah klub. Arsenal menjadi klub dengan pengoleksi trofi Piala FA terbanyak.
Namun, kemenangan ini menyisakan sedikit kontroversi. Sebab gol pembuka yang diciptakan Sanchez pada menit keempat diwarnai keputusan offside oleh hakim garis. Sanchez juga dituding pemain Chelsea handball sebelum merebut bola.
Namun wasit Anthony Taylor menolak penilaian itu. Setelah berdiskusi selama 30 detik, pada akhirnya Taylor menyatakan gol milik Sanchez sah.
“Saya tidak mengerti mengapa wasit tidak melihat situasi ini bisa terjadi. Pemain bisa melakukan kesalahan, wasit juga,” kata Conte dikutip dari Sky Sports, Ahad (28/5).
Setelah kejadian itu, Conte teringat beberapa pertandingan yang sudah dilalui musim ini. Dia mengatakan, pada akhir musim ini melihat banyak kesalahan wasit seperti saat menghadapi Manchester United dan Bournemouth. Menurut Conte, Chelsea sedang tidak beruntung.
Terlepas dari itu, Conte menilai penampilan para pemainya sejak awal tidak cukup baik. “Arsenal memulai permainan lebih baik dari kami. Pada babak awal, kami memang tidak bagus, pada babak kedua, kami memulai dengan sangat baik dan menciptakan peluang untuk menyamakan kedudukan,” kata dia.
Ia mengatakan, kartu kuning kedua untuk Victor Moses sudah pasti menjadi salah satu dari dua momen penting. Tapi bermain dengan sepuluh orang sejak menit ke-68 setelah dikeluarkanya Moses, Chelsea justru bisa menyamakan kedudukan. Costa mencetak gol pada menit ke-76. Namun Ramsey kembali membawa Arsenal memimpin pada menit ke-79.