Selasa 30 May 2017 21:20 WIB

Stasiun Manchester Victoria Kembali Dibuka

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Ilham
Petugas menutup jalanan sekitar Manchester Arena usai ledakan terjadi di sana saat konser Ariana Grande, Selasa (23/5).
Foto: AP
Petugas menutup jalanan sekitar Manchester Arena usai ledakan terjadi di sana saat konser Ariana Grande, Selasa (23/5).

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Stasiun kereta api Manchester Victoria kembali dibuka setelah lebih dari sepekan insiden bom bunuh diri di Manchester Arena. Stasiun yang dekat dengan lokasi peristiwa bom bunuh diri usai konser musik Ariana Grande itu selama ini ditutup untuk penyelidikan forensik lokasi kejadian.

Wali Kota Manchester Raya, Andy Burnham dan Sekretaris Trransportasi Chris Grayling meletakkan karangan bunga di stasiun pada Selasa (30/5), pagi waktu setempat. Hal itu juga dilakukan oleh beberapa masyarakat Manchester.

“Responsnya benar-benar fenomenal dari semua orang. Kami telah melihat yang terbaik di masyarakat kami, layanan publik terbaik kami, seluruh tempat telah menyatukan dan membantu semua orang melalui minggu yang paling gelap,” kata Burnham, menurut Manchester Evening News, Selasa (30/5).

Burnham juga menambahkan, bahwa ia bangga dengan apa yang ia saksikan setelah insiden mengerikan itu terjadi. Ia melihat masyarakatnya yang bahu-membahu bersatu mengatasi ekstremisme. “Saya ingin menangkap semangat yang kita miliki di kota ini, kebersamaan ini, dan menggunakannya untuk menarik masyarakat  bersama-sama untuk melakukan pekerjaan yang lebik baik untuk mengatasi ekstremisme.”

Sementara, Kepala Polisi transportasi Inggris Paul Crowther mengaku sangat bangga dengan tanggapan segera dari polisi di Stasiun Manchester Victoria setelah ledakan terjadi. “Seperti kebanyakan lainnya, naluri pertama mereka adalah pergi ke tempat kejadian, mereka melakukan pekerjaan yang fantastis. Tidak pernah berhenti membuat saya takjub bagaimaana petugas polisi dan orang lain dalam pelayanan publik melangkah maju ke dalam bahaya ketika orang lain melarikan diri. Saya tahu mereka melakukan yang terbaik untuk orang-orang yang mereka sayangi,” ujarnya.

Tidak hanya itu, Direktur Manajer Northern Trains (pengelola stasiun), Liam Sumpter mengaku 15 anggota stafnya termasuk yang pertama berada di tempat kejadian. Ia menceritakan bagaimana para stafnya memberikan pertolongan pertama dan menenangkan para korban tanpa memikirkan keselamatan mereka sendiri, meskipun mereka tidak pernah diberikan pelatihan semacam itu sebelumnya. Ia mengaku bangga dengan perlakuan para stafnya tersebut.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement