REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Penyebutan nama Amien Rais oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam persidangan kasus dugaan korupsi alat kesehatan (alkes) dengan terdakwa mantan menteri kesehatan Siti Fadilah Supari memperoleh kecaman dari banyak pihak. Terakhir, pembelaan terhadap mantan ketua umum PP Muhammadiyah itu datang dari sang menantu, Ridho Rahmadi.
Menurut suami putri bungsu Amien Rais, Tasniem Fauzia Rais, itu hal tersebut merupakan upaya-upaya kriminalisasi terhadap tokoh-tokoh yang menjadi aksi-aksi bela Islam jelang Pilkada DKI Jakarta beberapa waktu lalu. Sebelumnya, sejumlah tokoh juga telah terkena kasus hukum, sebut saja Habib Rizieq Shihab, Muhammad Al Khaththath, dan Ustaz Bachtiar Nashir.
"Berbagai kasus seakan muncul pada momen yang bersamaan untuk membungkam aksi-aksi tersebut. Bentuk kasusnya juga kelewat mengada-ada. Dari upaya makar, pornografi, hingga korupsi. Yang tidak kalah mengagetkan adalah kriminalisasi ini dilakukan lewat aparat dan komisi yang menjadi alat negara," ujar Edo, sapaan akrabnya, melalui pesan Whatsapp-nya kepada Republika, Senin (5/6).
Menurut Edo, upaya kriminalisasi terhadap Amien Rais ini merupakan bagian dari aksi-aksi balasan yang dilakukan oleh kelompok pro Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
"Dari aksi-aksi balasan tersebut, sesungguhnya ada dua hal yang dapat dilihat. Yang pertama adalah, siapapun yang berada di kelompok pro Ahok, mereka adalah pemilik modal yang mampu menggiring aksi dengan kapital yang besar. Yang kedua, siapapun orang-orang ini, mereka adalah pemilik atau bersahabat baik dengan pemilik kekuasaan hingga mampu menggunakan alat-alat negara," ujar pria yang sedang menempuh pendidikan S3-nya di Nijmegen, Belanda, itu.
Menurut dia, tidak perlu logika yang rumit untuk menyebutkan siapa identitas orang-orang tersebut. Hal itu disebabkan saat ini rakyat mulai bisa belajar dari cara-cara bodoh yang kerap digunakan penguasa seperti yang dilakukan terhadap Amien Rais saat ini.
"Seharusnya, orang-orang dalam kelompok ini mulai berpikir bahwa sesungguhnya tindakan-tindakan yang mereka lakukan adalah sebuah bumerang yang sedang berputar balik kepada mereka. Tuhan tidak akan diam," ujarnya mengakhiri.