REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA – Pengurus tim Persipura Jayapura menyatakan, pergantian pelatih kepala bisa saja terjadi jika dalam dua laga berikutnya. Manajemen tim menilai, Boaz TE Solossa dan kawan-kawan meraih hasil yang tidak diharapkan dalam perjalanan kompetisi Liga 1. “Proses pergantian itu bisa saja terjadi, jika hasil yang diinginkan tidak sesuai," kata Sekretaris Umum Tim Persipura Jayapura, Rocky Bebena di Jayapura, Papua, Selasa (6/6).
Rocky mengaku, pelatih kepala tim berjuluk Mutiara Hitam, Lestiadi diberikan kesempatan pada dua laga tandang berikutnya untuk membawa kembali tim kebanggaan warga Kota Jayapura dan Papua itu dalam jalur juara. “Yah, kepercayaan tetap diberikan, tapi jika hal itu tidak sesuai maka ada perubahan. Kami telah minta pelatih agar fokus untuk meraih angka," kata Rocky.
Sebelumnya, tim Persipura Jayapura dibantai tuan rumah PSM Makasar dengan skor akhir 1-5 pada laga beberapa hari lalu di Makasar, Sulawesi Selatan. Pada laga itu, penyerang muda Persipura Marinus Maryanto Manewar menerima kartu merah pada awal babak pertama setelah menanduk salah satu pemain tim tuan rumah yang berjuluk Juku Eja.
Otomatis, tim pemenang Indonesia Soccer Championship 2016 itu bermain dengan 10 orang sejak babak pertama, hingga meraih hasil akhir yang sangat tidak memuaskan. Pelatih Persipura Jayapura Lestiadi mengungkapkan, kekalahan timnya setelah kartu merah yang diterima oleh Marinus. “Kehilangan satu pemain sejak menit awal, sangat berpengaruh terhadap tim, mental pemain //drop karena kartu merah yang cepat itu," kata Lestiadi.