REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jelang Idul Fitri, para penjual parsel sudah mulai menjamur. Seperti di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, para pedagang parsel sudah mulai membuka lapak dagangan mereka di atas trotoar dalam beberapa hari ini.
Akibatnya, keberadaan para pedagang parsel tersebut menganggu para pejalan kaki yang merupakan pengguna trotoar.
Penertiban para pedagang pun langsung dilakukan oleh para petugas Satpol PP Jakarta Pusat pada Rabu (7/6) pagi.
Sebanyak 20 tenda ditertibkan oleh para petugas. Saat penertiban berlangsung adu mulut antara pedagang dan petugas Satpol PP sempat terjadi yang menyebabkan keributan kecil.
Kepala Seksi Operasional Satpol PP Jakarta Pusat, Santoso mengungkapkan saat penertiban, terjadi adu mulut antara pedagang parsel dengan para petugas. "Jadi jumlah pedagang sekitar 20 orang adu mulut dengan petugas gabungan, mereka (pedagang) meminta agar tenda tidak dibawa petugas dan tetap dijinkan berjualan di lokasi," ungkap Santoso kepada Republika, Rabu (7/6).
Namun, sambung Santoso, tidak ada alasan apapun bagi para pedagang untuk berjualan di atas trotoar. Akhirnya, mediasi pun dilakukan dengan keputusan petugas tidak membawa tenda milik para pedagang.
"Solusinya, sudah disediakan tempat relokasi bagi mereka yaitu di Pasar Kembang, jalan Ampiun dan jalan Panataran," ujarnya.
Saat ini, tambah Santoso, lokasi penertiban dijaga ketat oleh petugas Satpol PP agar para pedagang parsel tidak kembali membuka lapak mereka di atas trotoar.