REPUBLIKA.CO.ID, DUNDEE -- Kepolisian Dundee telah berkomunikasi dengan masjid-masjid usai serangkaian serangan teror di Inggris. Hal ini dilakukan agar jamaah sigap melaporkan apa saja yang tampak berkaitan dengan ekstrimisme.
Dilansir dari The Courier, Kamis (8/6), Komandan Kota Discovery, Nicora Russell mengungkapkan, pencegahan atas radikalisasi ada di garis depan prioritas. Maka itu, Polisi coba menjangkau semua masjid di Duncee untuk ikut memberikan saran dan dukungannya.
Sejak pekan ini, inspektur wilayah telah berkomunikasi dengan semua masjid demi memberikan kepastian dan pesan keselamatan kepada masyarakat. Menurut Russell, langkah itu akan terus dilakukan Kepolisian Dundee, sekaligus memberikan jaminan dan dukungan patroli.
"Risiko radikalisasi adalah risiko di seluruh negeri dan saya pikir kita naif mengatakan kalau kita ada di Skotlandia, atau di Dundee, dan merasa tidak akan terjadi di sini, maka jika anda khawatir bersuaralah," kata Russell.
Ia mengaku ingin mendengar keluhan dari komunitas tentang apa yang mereka khawatirkan. Sekretaris Masjid di Victoria Dundee Qaiser Habib, menegaskan pentingnya semua elemen masyarakat untuk tetap bersatu melawan ekstrimisme, dan mengecam semua tindakan teror yang ada.
"Tindakan mengerikan itu adalah penghinaan terhadap nilai-nilai umum tentang kesopanan dan perilaku beradab, kami sangat sedih mendengar serangkaian serangan brutal baru-baru ini terhadap masyarakat yang tidak bersalah, " kata Habib.
Ia menekankan, komunitas Muslim Dundee mengutuk tindakan itu dengan sangat keras. Hal ini seirama dengan Imam Masjid Pusat Dundee, Imam Hamza, yang mengajak siapa saja yang menyimpan kebencian untuk meninggalkan UK, dan tidak ada tempat bagi mereka selain di neraka.
"Tidak pernah ada alasan atau dalih untuk terorisme, dan semua teroris menurut ajaran Islam yang murni adalah anjing-anjing neraka," kata Hamza. (Wahyu Suryana)