REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Aksi pembunuhan sadis menimpa satu keluarga di Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur Kamis (8/6) malam. Mereka dibunuh oleh seorang warga Garut yang diduga menuding keluarga itu dukun santet.
Data dari Polres Cianjur menyebutkan, kasus pembunuhan yang terjadi sekitar pukul 21.00 WIB tersebut terjadi di Kampung Cidarengdeng RT 06 RW 05 Desa Cibuluh, Kecamatan Cidaun. Para korban yang dibunuh adalah Karti (55 tahun), Undi (60), dan Aep (30). Sementara pelaku berinisial WA (28) warga Kampung Kiara Goong Desa/Kecamatan Cisewu Kabupaten Garut.
Kapolsek Cidaun AKP Faizal mengatakan, peristiwa pembunuhan ini bermula ketika pelaku selepas waktu Isya mendatangi rumah korban di Cianjur.
'' Pada saat tiba di rumah korban sekitar pukul 21.00 WIB, pelaku membunuh para korban secara bergantian,'' terang dia kepada wartawan Jumat sore.
Untuk melakukan pembunuhan kata dia pelaku membawa senjata tajam. Faizal menerangkan, korban pertama yang dihabisi nyawanya adalah Karti dan berikutnya Undi. Sementara yang terakhir dibunuh adalah anak korban yakni Aep yang datang terakhir ke dalam rumah.
Namun kata Faizal, proses pembunuhan terhadap korban terakhir dilakukan dengan cara sadis dengan dibawa ke bukit yang cukup jauh. Ia mengatakan waktu tempu antara rumah korban dengan lokasi bukit sekitar dua jam. Di lokasi tersebut lanjut dia kepala korban dipenggal.
Selepas melakukan pembunuhan, pelaku langsung melarikan diri ke tempat asalnya di Garut. Di sisi lain, lanjut dia polisi langsung bergerak cepat dengan melakukan koordinasi dengan Polsek Cisewu Garut untuk mencari pelaku.
Hasilnya pelaku bisa ditangkap pada Jumat (9/6) pagi sekitar pukul 04.30 WIB. Kini pelaku sudah diamankan di Polres Cianjur.. Polisi masih menelusuri motif pembunuhan sadis terhadap satu keluarga tersebut.
Namun, jelas dia, dari informasi yang beredar menyebutkan pelaku membunuh para korban karena tudingan dukun santet. Meskipun demikian Faizal menuturkan, polisi belum bisa memastikan penyebab pasti aksi pembunuhan tersebut. Pasalnya, kata dia, pada saat ditangkap pelaku pura-pura mengalami stress.