Jumat 09 Jun 2017 22:26 WIB

Djadjang Muncul Saat Persib Latihan Tertutup di GBLA

Rep: Febrian Fachri/ Red: Andri Saubani
Pelatih tim Persib Bandung Djadjang Nurdjaman
Foto: Republika/ Yogi Ardhi
Pelatih tim Persib Bandung Djadjang Nurdjaman

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pelatih Djadjang Nurdjaman menyatakan mundur usai timnya kalah 0-2 di kandang Bhayangkara FC akhir pekan lalu. Sejak saat itu Djadjang tak pernah datang memimpin latihan Maung Bandung selama tiga hari berturut-turut di Stadion Siliwangi Sejak Selasa (6/6) sampai Kamis (8/6).

Hari ini Jumat (9/6) sore WIB Persib menggelar latihan di Stadion Gelora Bandung Lautan Api. Latihan kali ini digelar tertutup termasuk buat media. Namun, official Persib menyebarkan foto kehadiran Djadjang saat Michael Essien dan kawan-kawan latihan di stadion yang terletak di Kecamatan Gedebage, Kota Bandung tersebut. "Ngabuburit. Djadjang Nurdjaman hadir san memantau latihan di GBLA," begitu dalam tulisan caption foto yang diunggah @persib_official.

Laman resmi Persib juga menyertakan kutipan ucapan Djadjang yaitu "Saya akan menjalankan kewajiban saya sambil menunggu keputusan manajemen". Sebelumnya, Djadjang mengatakan sudah membulatkan tekad mundur sebagai peracik strategi Persib.

Keputusan itu ia ambil atas dorongan keluarga yang tak sanggup melihat pelatih 59 tahun itu setiap hari dihujat bobotoh lantaran performa Pangeran Biru yang cenderung menurun. Kenyataannya performa Persib memang jauh menurun. Sejak awal Maung Bandung bercokol di papan atas klasemen. Sempat beberapa pekan tampil sebagai pimpinan tabel klasemen Liga 1.

Tapi hasil empat pertandingan tanpa kemenangan dengan rincian dua kali imbang dan dua kekalahan membuat posisi Persib kini tergeser ke peringkat 14 dengan nilai 13 dari sembilan pekan.

Pemunduran diri Djadjang masih secara sepihak yang disampaikan secara lisan. Manajemen masih berharap pelatih yang memberikan gelar Liga Super Indonesia 2014 dan Piala Presiden 2015 itu bertahan. Pada suatu kesempatan beberapa hari lalu Djadjang sempat berucap akan berembuk lagi dengan keluarganya apakah benar-benar mundur atau kembali lagi jadi nahkoda Persib.

Manajemen Persib yang diwakili Media Officer Persib Irfan Suryadireja mengatakan manajemen belum mengambil tindakan untuk mengiyakan permintaan mundur Djadjang. Manajemen Persib terlebih dahulu memberi waktu kepada Djadjang untuk berpikir matang-matang demi kebaikan Maung Bandung.

Itulah alasan Persib belum melakukan pergerakan mencari pelatih baru. Sementara pekerjaan Djadjang ditangani asisten pelatih Herrie Setyawan. "Informasi selanjutnya (kepastian masa depan Djadjang) tunggu saja ya," begitu kata Irfan pada Kami (8/6) di Mess Persib kepada wartawan.

Herrie saat wawancara dengan media juga menyebut hubungan Persib dengan Djadjang masih erat. Jajaran staf pelatih masih melaporkan detail perihal persiapan Persib yang akan menjamu Persiba Balikpapan di GBLA pada Ahad (11/6) nanti untuk pekan ke 10 Liga 1. Semua program latihan Persib masih sama dengan menu latihan Maung Bandung sebelum Djadjang menyatakan niatan mundur.

Herrie mewakili jajaran staf pelatih dan pemain Persib pun sangat ingin Djadjang kembali bergabung melanjutkan perjuangan bersama demi mengembalikan Persib ke papan atas Liga 1 Indonesia. Dukungan agar Djadjang kembali tidak hanya dari manajemen, pemain dan jajaran pelatih. Bobotoh juga masih banyak yang berharap pelatih yang pernah belajar di Inter Milan itu kembali terlihat di bench saat pertandingan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement