REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi menanggapi positif kemunculan pengasuh Pondok Pesantren Daarut Tauhid, Bandung, Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) dalam bursa calon Gubernur Jawa Barat yang dirilis Lembaga Survei Poltracking.
"Saya menyambut gembira Aa Gym masuk bursa Pilgub Jawa Barat," kata Dedi saat dimintai tanggapan hasil survei Lembaga Survei Poltracking di Kabupaten Purwakarta, Ahad (11/6).
Dengan munculnya Aa Gym, kata dia, masyarakat Jawa Barat bakal memiliki berbagai alternatif pilihan tokoh dari yang selama ini ramai dibicarakan pada Pemilihan Gubernur atau Pemilihan Umum Kepala Daerah Jabar 2018.
Berdasarkan rilis lembaga survei yang digawangi Hanta Yuda tersebut, Aa Gym menjadi calon kandidat yang memiliki tingkat popularitas paling tinggi sebesar 92,04 persen, disusul Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar dengan 86,05 persen.
Kemudian politisi Partai Demokrat Dede Yusuf dengan 84,03 persen dan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dengan 79 persen. Selanjutnya aktris sekaligus politisi PAN Desy Ratnasari sebesar 78 persen, dan Rieke Dyah Pitaloka sebesar 71,38 persen.
Sementara Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi dan politisi PAN Primus Yustisio tingkat popularitas sesuai lembaga survei itu masing-masing dengan 57,63 persen dan 55,38 persen.
Dedi menilai, kemunculan nama Aa Gym dalam survei popularitas itu dapat menjadikan prosesi ritual demokrasi lima tahunan di Jawa Barat nanti menjadi lebih berwarna. Menurut dia, dalam negara demokrasi, setiap orang memiliki hak yang sama untuk mengartikulasikan kepentingan politiknya masing-masing.
"Setiap orang memiliki hak untuk memilih dan dipilih, untuk dicalonkan dan mencalonkan. Termasuk Aa Gym, dan semua kalangan bisa mengikutinya, itu normal saja," kata dia.
Dedi yang kini masih menjabat sebagai Bupati Purwakarta mengaku tidak merasa khawatir atas hasil berbagai survei yang dirilis pekan ini.