Senin 12 Jun 2017 18:17 WIB

Panglima TNI: Sel ISIS Ada di Indonesia Kecuali Papua

Rep: Santi Sopia/ Red: Teguh Firmansyah
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (tengah).
Foto: Antara/Saptono
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (tengah).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan setelah dilakukan pengamatan di setiap provinsi Indonesia, sel ISIS ada kecuali di Papua. Panglima juga menyebut mewaspadai militan ISIS yang dari Marawi, Filipina agar jangan sampai masuk ke Indonesia.

"Kecuali di Papua, ada sel-sel ISIS yang sudah ada tapi tidur. Kemudian loncatan dari Marawi ke Belitung, Morotai, Tarakan, Pulau Buju, Marore, Sangir, itu loncatan memang mudah, tidak begitu sulit," kata Gatot dalam acara buka puasa bersama insan pers di Balai Sudirman, Jakarta, Senin (12/6)..

Jenderal Gatot mengatakan, sel-sel ini yang harus sama-sama diwaspadai. Karena begitu sel-sel tidur itu dibangunkan, maka akan ada berbagai macam spot konflik di Indonesia yang terafiliasi ISIS. Apabila negara tidak bisa menangani, maka pasti tangan-tangan dari luar juga masuk dengan dalil kemanusiaan.

"Saya ingat dulu presiden Afghanistan pernah bilang, negara saya sangat damai, begitu negara lain masuk, saya tidak bisa memberikan apa-apa," kata Gatot.

Gatot menambahkan, jangan sampai konflik di Suriah pindah ke Indonesia. Panglima TNI juga meminta masyarakat senantiasa melapor jika ada indikasi orang tidak dikenal. Masyarakat diimbau melapor tak hanya kepada TNI, tetapi juga  aparatur lainnya, seperti polisi maupun pemerintah daerah.

Panglima TNI itu mengaku telah safari dan menyampailan imbauan terutama ke masyarakat Ternate, Poso dan Palu. Hal itu terutama sosialiasi mengenai langkah preventif masuknya militan maute yang terafiliasi  ISIS ke Indoenesia.

"Nanti tanggal 18 saya juga akan ke Tarakan agar mencegah jangan sampai mereka lari ke tempat kita, karena benih-benih (ISIS) di kita sudah ada," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement