REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kebakaran hebat terjadi di gedung apartemen Grenfell Tower setinggi 27 lantai, di London, Rabu (14/6). Sebanyak 30 korban luka yang berhasil ditemukan tim pemadam kebakaran, telah dilarikan ke sejumlah rumah sakit setempat.
Belum jelas berapa jumlah warga yang masih terjebak di dalam kebakaran itu. Beberapa orang mengatakan mereka masih belum bisa menghubungi anggota keluarga mereka yang diduga masih berada di dalam apartemen.
Penyebab munculnya api juga belum dapat diketahui oleh petugas pemadam kebakaran. Warga mengatakan, api tampaknya berasal dari lantai bawah dan menyebar ke lantai atas dengan cepat.
Menurut keterangan saksi, api mulai terlihat pada pukul 01.00 dini hari, waktu setempat. Asap masih menyelimuti gedung apartemen hingga enam jam kemudian.
Nassima Boutrig, warga yang tinggal di seberang gedung apartemen tersebut, mengatakan dia terbangun oleh bunyi sirene kebakaran dan asap yang sangat tebal hingga memenuhi rumahnya.
"Kami melihat orang-orang berteriak. Banyak orang berkata 'Bantu, tolong, bantu.' Petugas pemadam kebakaran hanya bisa membantu di lantai bawah. Tapi api terus naik dan naik dan tidak bisa dihentikan," ungkap Boutrig.
Boutrig mengatakan, saudara laki-lakinya beserta istri dan putranya juga tinggal di gedung tersebut. Ia kini masih menunggu untuk mengetahui apakah mereka baik-baik saja. Ambulans dan mobil pemadam kebakaran memenuhi jalanan di sekitar gedung, yang terletak di wilayah pekerja buruh di London.
Warga yang tinggal di dekat gedung itu segera dievakuasi, beberapa dari mereka membawa hewan peliharaan di pelukan mereka saat mereka pergi. Sejumlah relawan juga terlihat membagi-bagikan air kemasan kepada warga.
Pemadam Kebakaran London mengatakan, 45 mobil pemadam kebakaran dan 200 petugas pemadam kebakaran telah dikerahkan ke tempat kejadian.
Asisten Komisaris Pemadam Kebakaran London, Dan Daly, mengatakan insiden ini adalah insiden yang cukup besar dan sangat serius. "Petugas pemadam kebakaran yang memakai alat bantu pernapasan, bekerja sangat keras dalam kondisi yang sangat sulit untuk menghentikan kebakaran ini," kata Daly.