REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sejumlah saksi mengungkap ketakutan yang dialami korban kebakaran apartemen Grenfell Tower di London, Rabu (14/6). Seorang saksi bernama Zara, melihat seorang wanita melemparkan bayinya yang berusia sekitar lima tahun dari lantai 10 apartemen untuk menghindari api.
Sementara wanita itu menghilang, anaknya ditangkap oleh seorang pria di bawah. "Seorang wanita benar-benar melemparkan anaknya keluar dari jendela, saya harap dia baik-baik saja, saya harap dia tidak mengalami patah tulang dan memar," kata Zara. "Rasanya seperti sebuah adegan dari film Hollywood," jelasnya, dikutip Huffington Post.
Saksi lainnya yang berbicara di pusat evakuasi di Freston Road mengatakan, ada juga seorang wanita yang menjerit-jerit meminta tolong sebelum melompat keluar dari lantai tujuh. "Polisi mengatakan kepada siapa pun di jendela untuk mengeluarkan kain atau sesuatu yang panjang sehingga petugas pemadam kebakaran bisa menyelamatkan mereka," ungkap dia.
Kepada BBC, seorang saksi bernama Samira, mengungkapkan kobaran api di dalam apartemen telah merambat sangat cepat. Kobaran itu sangat mengejutkan, sehingga sejumlah korban di dalam apartemen memutuskan untuk melompat.
Kebakaran hebat di gedung apartemen setinggi 27 lantai itu dilaporkan terjadi pada Rabu (14/6) pukul 01.00 dini hari, waktu setempat. Sebanyak 50 korban luka yang berhasil ditemukan tim pemadam kebakaran, telah dilarikan ke lima rumah sakit terdekat.
Belum jelas berapa jumlah warga yang masih terjebak di dalam kebakaran itu. Beberapa orang mengatakan mereka masih belum bisa menghubungi anggota keluarga mereka yang diduga masih berada di dalam apartemen.
Penyebab munculnya api juga belum dapat diketahui oleh petugas pemadam kebakaran. Warga mengatakan, api tampaknya berasal dari lantai bawah dan menyebar ke lantai atas dengan cepat.
Pemadam Kebakaran London mengatakan, 45 mobil pemadam kebakaran dan 200 petugas pemadam kebakaran telah dikerahkan ke tempat kejadian. Asisten Komisaris Pemadam Kebakaran London, Dan Daly, mengatakan insiden ini adalah insiden yang cukup besar dan sangat serius.
"Petugas pemadam kebakaran yang memakai alat bantu pernapasan, bekerja sangat keras dalam kondisi yang sangat sulit untuk menghentikan kebakaran ini," kata Daly.