Rabu 14 Jun 2017 21:33 WIB

146 Preman Terjaring di Surabaya

Premanisme (ilustrasi)
Premanisme (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya menjaring 146 preman dalam razia Program Surabaya Tertib Ramadhan yang digelar dalam dua hari terakhir.

"Sebanyak 146 orang ini kami duga telah melakukan tindak premanisme di berbagai tempat di Surabaya," ujar Kepala Polrestabes Surabaya Komisaris Besar Polisi Muhammad Iqbal dalam jumpa pers di Surabaya, Rabu (14/6).

Kebanyakan, lanjut Iqbal, para preman itu ditangkap di tempat-tempat keramaian umum seperti pasar dan terminal di wilayah Surabaya. "Mereka kerap melakukan pemerasan terhadap orang lain," katanya.

Mantan Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Metro Jaya ini memastikan siapapun yang melakukan pemerasan terhadap orang lain akan ditindak tegas. "Tak peduli seseorang mengatasnamakan individu atau kelompok, kalau dia melakukan pemerasan, pasti akan kami tindak," ujarnya menegaskan.

Beberapa dari 146 orang yang ditangkap, Iqbal merinci, kesehariannya beraktivitas sebagai juru parkir liar. "Selain ada yang terang-terangan memang menjadi preman pasar, pemalak dan pencopet," katanya.

Menurut dia, hasil tangkapan sebanyak 146 orang tersebut selanjutnya penanganannya akan dipilah. "Kami akan memilah sekiranya ada yang masih bisa dibina, ya akan kami bina, serta akan kami tindak lanjuti mana yang bisa langsung diproses pidana," ujarnya.

Iqbal mengatakan menjelang lebaran Idul Fitri gangguan keamanan memang cenderung meningkat.

Razia dalam rangka Program Surabaya Tertib Ramadhan, menurut dia, merupakan upaya pencegahan persuasif dan tindakan tegas terhadap aksi premanisme di tempat-tempat umum seperti pasar dan terminal. "Kami ingin meyakinkan masyarakat aman dalam beraktivitas di manapun, terutama di terminal dan tempat keramaian," katanya.

Untuk itu Iqbal telah memerintahkan jajaran personelnya untuk bergerak setiap hari. "Melalui Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Surabaya, sudah saya perintahkan untuk melakukan pemetaan dan menggelar operasi tindakan kejahatan di pusat-pusat keramaian, terutama menjelang lebaran," ucapnya. 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement