REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Serangan bom terjadi di Gedung Parlemen Inggris pada 17 Juni 1974. Sebanyak 11 orang terluka dan kerusakan bangunan yang parah terjadi dalam kejadian ini.
Organisasi Tentara Republik Irlandia (IRA) mengklaim berada di balik serangan itu. Kelompok pemberontak di Inggris itu mengatakan telah menanam perangkat seberat 9,1 kilogram yang kemudian meledak di sudut gedung parlemen Westminster.
Ledakan telah membuat jalur gas utama terputus. Api kemudian membara dan menyebar dengan cepat melalui aula gedung parlemen.
Sebelum serangan terjadi, ancaman melalui telepon datang dari orang yang diduga anggota IRA. Pria dengan aksen Irlandia menelpon dan memberi peringatan, hanya enam menit sebelum ledakan berlangsung.
Meski demikian, petugas keamanan sempat melakukan evakuasi terhadap orang-orang yang berada di tempat kejadian. Karenanya, sebagian besar korban hanya mengalami luka-luka dan tidak ada satupun yang tewas.