REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Kementerian pertahanan Rusia, Sabtu (17/6) kembali mengklaim telah menewaskan dua komandan lapangan kelompok ISIS dalam serangan udara di dekat kota Deir al-Zor di bagian timur Suriah.
Menurut laporan kantor berita Interfax, seperti dikutip Reuters, Ahad (18/6), kedua komandan itu adalah Abu Omar al-Beljiki dan Abu Yassin al-Masri.
Kementerian pertahanan Rusia mengatakan, Sabtu, pasukannya telah menewaskan sekitar 180 milisi dan kedua komandan, al-Beljiki dan al-Masri, dalam serangan udara ke Deir al-Zor pada 6 Juni dan 8 Juni.
Pernyataan kementerian pertahanan muncul satu hari setelah Rusia mengatakan kemungkinan telah menewaskan pemimpin IS Abu Bakr al-Baghdadi dalam serangan udara bulan lalu.
Pemerintah Amerika Serikat yang juga melakukan serangan secara terpisah di Suriah mengatakan tidak dapat memastikan tewasnya al-Baghdadi. Sementara para pejabat Irak dan negara-negara Barat menyangsikan kabar tersebut.
Hisham al-Hashimi, pakar yang tinggal di Baghdad dan merupakan penasihat pemerintah sejumlah negara Timur Tengah menyangkut pergerakan ISIS, mengatakan ia merasa sangsi atas pernyataan terbaru Rusia.
Ia mengatakan Abu Yasin al-Masri adalah orang sama yang bernama Abu al-Haj al-Masri, yang dikatakan Rusia pada Jumat ditewaskan di dekat Raqqa pada Mei.
Al-Hashimi mengatakan pemimpin ISIS lainnya, al-Beljiki, kemungkinan tidak berada di Suriah saat serangan dilancarkan.
Al-Hashimi pun menduga Rusia berupaya meningkatkan catatan mereka dalam memerangi Daesh (ISIS, red) untuk bersaing dengan rekor milik Amerika Serikat. Sejauh ini, AS telah membunuh komandan-komandan tinggi kelompok itu, seperti Abu Ombar al-Shishani, Abu Muslim al-Turkmani, Abu Mohammed al-Adnani dan Abu Ali an-Anbari.
"Jika pengumuman (Rusia) itu terbukti salah, kepercayaan terhadap mereka (Rusia) akan rusak," ujar al-Hashimi.
ISIS hampir kalah di dua wilayah, yang diaku sebagai ibu kota oleh kelompk itu, yakni Mosul di Irak dan Raqqa di Suriah. Ini setelah hampir tiga tahun ISIS menguasai jutaan penduduk di banyak wilayah di kedua negara itu.
Koalisi pimpinan Amerika Serikat sedang mendampingi pasukan Irak dalam pertempuran di Mosul serta mendukung Pasukan Demokratik Suriah (SDF), yang mencakup para milisi Arab dan Kurdi, di Raqqa. Setelah dipaksa mundur di banyak wilayah Suriah, benteng terbesar IS yang masih tersisa di Suriah berada di provinsi timur, Deir al-Zor.