Ahad 18 Jun 2017 07:04 WIB

Rusia Klaim Tewaskan Dua Lagi Komandan ISIS di Suriah

Sebuah foto hasil pandangan satelit mengenai bangunan sebelum (Kiri, 13 Mei 2017) dan setelah (kanan, 29 Mei 2017) serangan udara di Raqqa, Suriah. Foto ini dirilis oleh Kementerian Pertahanan Rusia pada 16 Juni 2017.
Foto: EPA
Sebuah foto hasil pandangan satelit mengenai bangunan sebelum (Kiri, 13 Mei 2017) dan setelah (kanan, 29 Mei 2017) serangan udara di Raqqa, Suriah. Foto ini dirilis oleh Kementerian Pertahanan Rusia pada 16 Juni 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Kementerian pertahanan Rusia, Sabtu (17/6) kembali mengklaim telah menewaskan dua komandan lapangan kelompok ISIS dalam serangan udara di dekat kota Deir al-Zor di bagian timur Suriah. 

Menurut laporan kantor berita Interfax, seperti dikutip Reuters, Ahad (18/6), kedua komandan itu adalah Abu Omar al-Beljiki dan Abu Yassin al-Masri.

Kementerian pertahanan Rusia mengatakan, Sabtu, pasukannya telah menewaskan sekitar 180 milisi dan kedua komandan, al-Beljiki dan al-Masri, dalam serangan udara ke Deir al-Zor pada 6 Juni dan 8 Juni.

Pernyataan kementerian pertahanan muncul satu hari setelah Rusia mengatakan kemungkinan telah menewaskan pemimpin IS Abu Bakr al-Baghdadi dalam serangan udara bulan lalu. 

Pemerintah Amerika Serikat yang juga melakukan serangan secara terpisah di Suriah mengatakan tidak dapat memastikan tewasnya al-Baghdadi. Sementara para pejabat Irak dan negara-negara Barat menyangsikan kabar tersebut.

Hisham al-Hashimi, pakar yang tinggal di Baghdad dan merupakan penasihat pemerintah sejumlah negara Timur Tengah menyangkut pergerakan ISIS, mengatakan ia merasa sangsi atas pernyataan terbaru Rusia. 

Ia mengatakan Abu Yasin al-Masri adalah orang sama yang bernama Abu al-Haj al-Masri, yang dikatakan Rusia pada Jumat ditewaskan di dekat Raqqa pada Mei.

Al-Hashimi mengatakan pemimpin ISIS lainnya, al-Beljiki, kemungkinan tidak berada di Suriah saat serangan dilancarkan.

Al-Hashimi pun menduga Rusia berupaya meningkatkan catatan mereka dalam memerangi Daesh (ISIS, red) untuk bersaing dengan rekor milik Amerika Serikat. Sejauh ini, AS telah membunuh komandan-komandan tinggi kelompok itu, seperti Abu Ombar al-Shishani, Abu Muslim al-Turkmani, Abu Mohammed al-Adnani dan Abu Ali an-Anbari. 

"Jika pengumuman (Rusia) itu terbukti salah, kepercayaan terhadap mereka (Rusia) akan rusak," ujar al-Hashimi.

ISIS hampir kalah di dua wilayah, yang diaku sebagai ibu kota oleh kelompk itu, yakni Mosul di Irak dan Raqqa di Suriah. Ini setelah hampir tiga tahun ISIS menguasai jutaan penduduk di banyak wilayah di kedua negara itu.

 

Koalisi pimpinan Amerika Serikat sedang mendampingi pasukan Irak dalam pertempuran di Mosul serta mendukung Pasukan Demokratik Suriah (SDF), yang mencakup para milisi Arab dan Kurdi, di Raqqa. Setelah dipaksa mundur di banyak wilayah Suriah, benteng terbesar IS yang masih tersisa di Suriah berada di provinsi timur, Deir al-Zor.

sumber : Reuters/Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement