Senin 19 Jun 2017 07:21 WIB

Satpol PP Sleman Razia Tempat Hiburan Malam

 Petugas Satpol PP melakukan razia (ilustrasi)   (Republika/Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Petugas Satpol PP melakukan razia (ilustrasi) (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, bersama dengan Polres, Dinas Pariwisata, dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan setempat melakukan razia di sejumlah tempat hiburan malam, Ahad. Hasilnya ditemukan sejumlah pelanggaran berupa penjualan minuman keras.

"Meskipun bulan Ramadhan tempat hiburan malam seperti tempat karaoke maupun bar dilarang menyediakan minuman keras sesuai Peraturan Bupati Sleman Nomor 26 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Usaha Hiburan Umum, Rumah Makan, Restoran, dan Hotel pada Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri, namun masih ada juga yang menyediakan minuman keras," kata Kepala Seksi Pembinaan dan Pengawasan Bidang Penegakan Perundang-undangan Satpol PP Kabupaten Sleman Sutriyanto di Sleman.

Menurut dia, memang tidak semua tempat hiburan malam menyediakan minuman keras. Namun saat pelaksanaan operasi tempat hiburan malam dijumpai salah satu Restoran di bilangan Demangan dijumpai menyediakan minuman keras golongan B.

"Restoran tersebut memang mengantongi izin untuk menjual minuman beralkohol tetapi golongan A yang berlaku sampai dengan 27 Mei 2019, namun saat dilakukan operasi kedapatan menyediakan minuman beralkohol Golongan B, hingga barang bukti tersebut disita untuk dimusnahkan," katanya.

Ia mengatakan, razia menyasar beberapa tempat hiburan malam seperti Liquid, Inul Vista Family, Family Fun Karaoke, namun di tiga tempat hiburan malam tersebut tidak dijumpai minuman keras. Termasuk di Happy Puppy juga tidak dijumpai minuman keras.

"Sedang minuman keras yang diamankan dari salah satu restoran/bar di bilangan Demangan, Depok, Sleman sebagai barang bukti yang nantinya dimusnahkan tersebut sebanyak 69 Botol dari 31 macam merek, seperti Maker's Mark, Ciroc, Campari, Don Julio, Absolut Citron, Hendrick's," katanya.

Sutriyanto mengatakan, operasi tersebut berkaitan dengan Perbup tentang ketentuan jam buka dan tutup tempat hiburan malam, kalau jam 24.00 belum tutup maka akan ditutup paksa misal dengan mematikan listrik.

"Baik mereka yang berizin maupun tidak, selama bulan Ramadhan tidak boleh menjual minuman beralkohol," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement