REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Sandiaga Uno mengaku tidak sepakat jika takbir keliling di Jakarta dilarang. Dia menilai, takbir keliling di malam jelang Hari Raya Idul Fitri adalah ekspresi dalam menyambut hari kemenangan.
"Takbir keliling itu merupakan perayaan setelah menjalani ibadah selama sebulan. Kita ini menyambut hari kemenangan," katanya usai meninjau gudang pendingin daging sapi di Bekasi, Senin (19/6).
Sandi mengatakan, jika yang dikhawatirkan adalah masalah ketertiban dan keamanan, seharusnya hal itu bisa disiasati dengan cara lain. Ia mengusulkan takbir keliling dikemas dalam sebuah festival atau bahkan karnaval. Jadi, menurutnya, takbir keliling hanya soal pengaturan.
"Mungkin rutenya diatur, bedugnya dipercantik, terus dijadikan sebuah karnaval, festival. Itu lebih relevan," ujarnya.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya menghimbau warga agar tidak melakukan aksi takbir keliling saat merayakan malam Idul Fitri 1438 H. Polisi beralasan hal ini karena pertimbangan keamanan dan ketertiban masyarakat.
Himbauan itu disampaikan Polda Metro Jaya melalui surat edaran bernomor Peng/03/VI/2017 tentang Himbauan Kamtibmas Pelaksanaan Takbir Malam Idul Fitri 1438 H di Wilayah Hukum Polda Metro Jaya. Surat itu ditandatangani oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Mochamad Iriawan, tertanggal Sabtu (16/6).