Selasa 20 Jun 2017 09:36 WIB

Pembunuhan Remaja Muslim Virginia Bukan Kejahatan Kebencian

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Agus Yulianto
Muslim Virginia (Ilustrasi)
Foto: VOA
Muslim Virginia (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, VIRGINIA -- Polisi Virginia memastikan kalau mereka tidak akan menyelidiki pembunuhan remaja Muslim berusia 17 tahun, Nebra Hassanen, sebagai kejahatan kebencian. Mereka cuma menahan Andreasine Martinez Torres, pria berusia 22 tahun, sebagai pelaku pembunuhan bukan kejahatan kebencian.

Dilansir dari New York Times, Selasa (20/6), mereke turut meyakini kalau korban berada di luar IHOP usai menjalankan puasa bersama teman-temannya. Menurut pernyataan teman-teman korban, mereka tengah menghadiri shalat tahajud, meninggalkan masjid dan menuju restoran untuk sahur.

Setelah meninggalkan IHOP, mereka didekati seorang pengendara aneh yang mulai berteriak. Hendak mempercepat gerak untuk ke masid, teman-temannya baru sadar kalau Hassanen tertinggal. Akhirnya, The All Dules Area Muslim Society (ADAMS) segera melapor ke pihak berwenang.

"Kami hancur dan patah hati saat komunitas kami mengalami peristiwa traumatis ini," kata Ketua ADAMs Rizwan Jaka.

Ia menilai, serangkaian serangan domestik dan internasonal baru-baru ini yang menargetkan Muslim, memiliki keterkaitan dengan kematian Hassanen. Senada, Arsalan Iftikhar, seorang pencara HAM dan jamaah merasa, jadi ada ketakutan terutama para orang tua yang memiliki remaja perempuan.

Gubernur Virginia, Ralph Northam menegaskan, sama sekali tidak ada tempat untuk kekerasan semacam ini di Virginia. Ia menegaskan, setiap orang harus merasa aman dan disambut di komunitas. "Sama sekali tidak ada tempat untuk jenis kekerasan semacam ini di persemakmuran kita," ujar Northam.

Sementara, ibu korban, Sawsan Gazzar menuturkan, Hassanen biasanya tidak mengenakan pakaian Muslim. Tapi, waktu itu ia menimjamkan putrinya sepotong abaya untuk dipakai di malam itu, dan pakaian itu yang dikaitkan Polisi atas tersandungnya korban hingga jatuh. "Apa yang anak saya perbuat sampai harus menerima ini," lirih sang ibu mempertanyakan nasib malang putrinya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement