Kamis 22 Jun 2017 09:39 WIB

Panglima: Kemerdekaan RI tak Lepas dari Darah Muslim

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Teguh Firmansyah
Panglima Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (tengah).
Foto: ROL/Havid Al Vizki
Panglima Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (tengah).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengakui umat Islam sebagai pemeran penting dalam skenario perebutan kemerdekaan Indonesia dari tangan penjajah.  Hal tersebut disampaikannya di hadapan seribuan santri dan ulama ketika mengunjungi Kota Tasikmalaya, kemarin malam.

Ia menyebut kelompok mayoritas Muslim yang memegang tonggak perjuangan kemerdekaan. Tak pelak, korban di kubu umat Islam dalam merebut kemerdekaan amat banyak jumlahnya.  Ia juga tak memungkiri bahwa kelahiran TNI berkaitan erat dengan pasukan umat Muslim yang berjihad memerdekakan Indonesia.

"Yang perjuangkan bangsa Indonesia jadi merdeka dengan keringat dan darah adalah yang mayoritas muslim. Santri jadi bagian tentara keamanan rakyat kala itu. Itulah cikal bakal TNI," katanya yang disambut gemuruh teriakan takbir para santri.

Selanjutnya, ia mengingatkan supaya santri dan ulama ikut merawat Pancasila. Sebab nilai-nilai Pancasila erat kaitannya dengan  ajaran Islam seperti saling menghormati antar pemeluk agama, persatuan dalam perbedaan maupun keadilan sosial.

"Pancasila bagian dari Islam untuk Indonesia jadi tidak mungkin ulama disingkirkan. TNI harus merangkul ulama untuk merangkul masyarakat. Kita bersama jaga persatuan Indonesia," ujarnya sembari hujan deras terus mengguyur.

Terakhir, ia mengucapkan terimakasih pada para santri karena TNI menjadi institusi paling dipercaya di Indonesia. Selain itu, ia berpesan agar para santri ikut mendorong kemajuan Indonesia sebagai negara Islam terbesar.

"Terimakasih, TNI dapat dipercayai nomor 1 di Indonesia dari institusi lain. Dan Indonesia harus jadi negara Islam besar di dunia," ucapnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement