REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Dalam sebuah pernyataan yang dibacakan dalam siaran televisi pemerintah, Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi mengatakan tiga pelaku telah merencanakan serangan terhadap jamaah dan pasukan keamanan di Masjidil Haram, tempat suci umat Islam di Kota Makkah saat bulan suci Ramadhan mendekati puncaknya.

Pasukan keamanan Arab Saudi, Jumat (23/6), menggagalkan serangan bunuh diri tersebut, mengamankan calon pelaku penyerangan di sebuah apartemen tempat dia meledakkan diri.

Calon pelaku serangan bom bunuh diri yang terjebak melakukan baku tembak dengan pasukan keamanan, lalu memicu alat peledak saat dia dikepung di sebuah rumah di Ajyad al-Masafi, di pusat Kota Makkah dekat masjid, yang selama ini dijadikan basis serangan. Bangunan itu roboh, melukai enam warga asing dan lima anggota pasukan keamanan.

Sebelumnya pada hari itu, pasukan keamanan telah menembak mati pria yang telah buron di tempat persembunyian terduga petempur lainnya di al-Aseelah, Makkah. Kementerian juga mengatakan pelaku ketiga telah diamankan di kota Jeddah, namun tidak memberi keterangan lebih lanjut.

Lima tersangka petempur termasuk seorang wanita ditangkap. Bulan puasa diakhiri dengan hari raya Idul Fitri, yang diperkirakan jatuh pada Ahad. Raja Saudi biasanya menghabiskan 10 hari terakhir Ramadhan di Makkah.

Al Arabiya menyiarkan cuplikan umat Muslim ketika beribadah di masjid itu tanpa gangguan. Tidak diketahui segera, siapa yang berada di balik rencana penyerangan masjid itu. Namun kelompok ISIS yang menginginkan pembentukan kekhalifahan teokratis di masa lalu pernah melakukan serangan terhadap kerajaan itu.

Pada Mei tahun lalu, pasukan keamanan Saudi menembak mati dua orang terduga petempur kelompok ISIS di luar Makkah, dan dua lainnya meledakkan diri di luar Makkah.

Baca: Pengebom dan Pasukan Saudi Sempat Terlibat Baku Tembak

Ikuti Whatsapp Channel Republika