REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menilai 'gaya' pembangunan yang terapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi), sudah tepat untuk Indonesia. Menurutnya gaya pembangunan itu juga berdampak besar untuk menekan arus urbanisasi ke Jakarta yang selalu meningkat pascalebaran.
"Sekarang sudah tepat zaman Pak Jokowi, karena dia membangun dari daerah, luar Jawa," kata dia di Jakarta Pusat, Ahad (25/6).
Djarot mengungkapkan, pembangunan dari luar Jakarta dapat menekan kepadatan di Jakarta yang kerap meningkat usai lebaran. Sebab, alasan orang datang ke Jakarta menurut dia karena banyaknya lapangan kerja di Jakarta.
"Bayangkan infrastruktur yang ada di Jakarta itu terus-terusan sekarang ini dan itu menyerap tenaga kerja. Kami juga membuka lapangan kerja padat karya. Seperti PPSU dan pasukan pelangi adalah pola membuka lapangan kerja dengan pola padat karya," ujarnya.
Selain itu, pemberian keterampilan dan membina pengusaha kecil dapat menarik pendatang. Namun apabila tiap tahun terus didatangi pendatang menurut Djarot akan membuat daya beban ke kota.
"Maaf ya, daya beban kota itu ada batasnya, suatu ketika dia tidak akan mampu menerima lagi, ada batasnya," katanya lagi.
Djarot pun mencontohkan pada zaman kepemimpinan Ali Sadikin sebagai gubernur DKI Jakarta. Menurut Djarot, pada masa itu orang yang datang ke Jakarta harus membayar uang jaminan. Orang itu diberikan kesempatan tiga bulan di Ibu Kota.
"Kalau dia tidak bisa dapat kerja maka dia harus balik ke daerahnya dengan uang jaminan itu," jelasnya.
Namun, untuk saat ini, pembangunan infrastruktur yang dilakukan Presiden Jokowi di luar pulau Jawa, menurutnya dapat berperan dalam mengerem angka kepadatan Jakarta.
Hal itu karena pembangunan infrastruktur otomatis membutuhkan tenaga kerja di daerah. Sehingga warga di daerah tidak perlu ke Ibu Kota untuk mencari pekerjaan.