REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mengutuk aksi penyerangan terhadap Markas Polda Sumut pada Ahad (25/6) dini hari dan menginginkan hal tersebut diusut dengan tuntas hingga ke akar-akarnya. Hidayat Nur Wahid dalam rilis, Senin, mengutuk aksi tersebut yang bertentangan dengan agama Islam, apalagi dilaksanakan saat umat Islam hendak merayakan Idul Fitri.
Hidayat yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Majelis Syura PKS itu menyatakan, penyerangan yang menyebabkan meninggalnya seorang anggota polisi itu bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Dia juga meminta Polri untuk menyelidiki kasus tersebut hingga tuntas, serta mengumpulkan semua bukti, termasuk keterlibatan orang-orang di balik layar.
"Polisi juga harus menemukan dan menyelesaikan alasan terjadinya kekerasan. Ini penting, agar kejadian serupa tidak terulang kembali," tegasnya.
Sebagaimana diwartakan, penyerangan berujung maut pada polisi terjadi lagi. Tidak tanggung-tanggung, kali ini bahkan penyerang bisa masuk ke dalam pos jaga Markas Polda Sumatera Utara dengan korban tewas Ajun Inspektur Satu Polisi M Sigalingging.
Dia tewas diserang orang tidak dikenal saat bertugas jaga di pintu keluar Markas Polda Sumatera Utara, di Medan, Minggu dinihari. Padahal hari-hari belakangan ini polisi meningkatkan kewaspadaan terkait persiapan Lebaran 2017.
Personel Pelayanan Markas Polda Sumatera Utara itu tewas setelah terluka tusuk di bagian pipi kanan, dagu, leher atas, dan dada kiri. Sementara itu, Tim Densus 88 Antiteror masih menyelidiki motif dua orang tak dikenal yang menyerang Markas Polda Sumut dan mengakibatkan seorang anggota polisi Polda Sumut meninggal dunia pada Minggu dini hari.
"Motif masih didalami," kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto saat dihubungi Antara, Minggu (25/6).
Menurut dia, Densus sudah menggeledah rumah salah seorang pelaku dan ditemukan beberapa barang bukti yang terkait dengan organisasi teroris ISIS. Setelah pelaku melakukan penyerangan, sejumlah anggota Brimob yang berpatroli, datang dan melakukan penembakan peringatan, namun tak dihiraukan pelaku.
Bahkan pelaku sempat menyerang beberapa anggota Brimob tersebut. Akhirnya Brimob melumpuhkan para pelaku dengan menembak dua pelaku tersebut. "Satu pelaku berinisial AR tewas. Sedangkan seorang pelaku lainnya berinisial SP kritis," katanya.