REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Gerakan Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI), Ustadz Bachtiar Natsir (UBN) mengatakan, ada yang sengaja mengganggu komunikasi ulama dengan Presiden Joko Widodo. Hal itu, kata dia, terlihat dari beberapa kali pencoretan namanya dalam agenda pertemuan Presiden dengan ulama.
"Dalam pertemuan ulama, nama kami dimasukkan, tapi dicoret lagi, kalau ditanya kenapa dan siapa (yang mencoret) saya juga tidak tahu," ujar dia dalam konferensi di AQL Islamic Center, Tebet
Selain itu, menurut UBN, Presiden Joko Widodo bahkan mengatakan jika terjadi dialog antara ulama dengan Jokowi di waktu aksi 411, maka aksi 212, dan 313 tidak akan terjadi. "Seandainya ada dialog di antara kita dalam 411, mungkin tidak ada aksi 212," ujar UBN mengutip perkataan presiden saat pertemuan di Istana Negara Ahad lalu, (25/6).
UBN juga menjelaskan, Presiden menunjuk langsung Menkopolhukam untuk menyampaikan aspirasi ulama termasuk GNPF MUI untuk melanjutkan dialog langsung pada presiden RI. Penunjukan tersebut langsung dilakukan presiden saat pertemuan tersebut berlangsung.