Selasa 27 Jun 2017 15:15 WIB

Presiden Bertemu GNPF MUI, Ini Tanggapan Habib Rizieq

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Bayu Hermawan
Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI), Ahmad Sobri Lubis
Foto: Youtube
Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI), Ahmad Sobri Lubis

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Front Pembela Islam (FP)) KH Ahmad Sobri Lubis mengungkapkan, Habib Rizieq sudah mengetahui pertemuan GNPF-MUI dan Presiden Joko Widodo. Ia menuturkan, Habib Rizieq turut bersyukur atas pertemuan tersebut.

"Habib bersyukur karena ini merupakan program yang diharapkan Habib sejak awal, sejak 411," kata Sobri di konferensi pers GNPF-MUI di AQL, Selasa (27/6).

Sobri menegaskan, pertemuan itu menegaskan keseriusan GNPF-MUI yang ingin berdialog dengan Presiden Joko Widodo. Sobri turut menilai, reaksi Habib Rizieq sekaligus menunjukan karakternya yang selalu mengedepankan dialog.

Selain itu, ia menilai, ini merupakan karakter ulama dan ajaran Islam yang senantiasa mengedepankan dialog sebelum melakukan apapun. Sobri mengungkapkan, Habib Rizieq telah berpesan kalau dialog harus jadi jalan utama menyelesaikan masalah.

"Pesan Habib, selama jalur masih ada, siapa tahu dengan dialog sekecil apapun celahnya untuk bisa kedaiaman tercapai, kenapa tidak," ujarnya.

Sobri menambahkan, Habib Rizieq dalam keadaan baik dan senang di Yaman, tidak ada permasalahan dan senantiasa memantau perkembangan di Indonesia. Menurut Sobri, GNPF-MUI pun terus melaporkan hal-hal yang terjadi dan komunikasi tidak terputus.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement