REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Wisatawan diimbau tidak berenang di perairan Selatan Kabupaten Lebak, Banten, guna menghindari kecelakaan laut.
"Kami menerima laporan perairan selatan Pantai Lebak kurang bersahabat,selain ombak tinggi juga angin kencang disertai hujan," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Kaprawi di Lebak, Rabu (28/6).
Berdasarkan laporan dari BMKG Banten selama sepekan ke depan cuaca di pesisir pantai selatan memburuk karena ada tekanan rendah di Perairan Samudera Hindia. Saat ini, kondisi perairan pantai selatan sangat berbahaya jika pengunjung wisata berenang.
"Kami minta wisatawan dapat mematuhi peringatan imbauan ini karena khawatir mereka tersapu gelombang tinggi," kata Kaprawi.
Kaprawi menjelaskan cuaca pesisir pantai selatan yang berhadapan langsung perairan Samudera Hindia memiliki karakter berbeda dengan pantai di Selat Sunda bagian utara. Gelombang karakter pantai selatan cukup tinggi juga banyak karang sehingga berbahaya bagi pengunjung yang berenang di sekitar pantai itu.
BPBD melarang pengunjung berenang di sekitar Pantai Ujungkulon, Binuangeun, Bagedur, Panggarangan, Sukahujan, Cihara, Bayah, Ciantir dan Sawarna berbahaya bagi wisatawan.
BPBD juga menyampaikan surat peringatan cuaca buruk pada BMKG Banten, Polsek, Kesyahbandaran, TPI, petugas pengamanan pantai, pemilik hotel dan restoran. "Kami berharap surat imbauan ini dapat dipatuhi dengan tidak berenang di sekitar pantai," ujar Kaprawi.
Koordinator Pengamanan Pantai Pesisir Pantai Kabupaten Lebak Erwin Komara mengatakan saat ini dua pengunjung wisatawan yang meninggal dunia akibat tersapu ombak tinggi. Kedua pengunjung wisatawan itu berasal dari Kabupaten Cirebon dan Kecamatan Cibadak Kabupaten Lebak.
"Kami minta pengunjung tidak berenang di perairan selatan Pantai Lebak guna menghindari kecelakaan laut," kata dia.