Kamis 29 Jun 2017 03:13 WIB

17 Jenazah Korban Mutilasi Ditemukan di Marawi

Rep: Puti Almas/ Red: Agus Yulianto
Pemandangan Kota Marawi, Filipina yang hancur akibat pertempuran antara pasukan pemerintah dan militan ISIS (Ilustrasi)
Foto: Reuters
Pemandangan Kota Marawi, Filipina yang hancur akibat pertempuran antara pasukan pemerintah dan militan ISIS (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Pasukan militer Filipina melaporkan penemuan 17 jenazah manusia yang nampaknya menjadi korban mutilasi di Marawi, Rabu (28/6). Pihaknya meyakini bahwa korban seluruhnya adalah warga sipil dari kota di selatan negara tersebut.

Di Marawi telah terjadi pertempuran sengit antara pasukan militer dan kelompok militan pro-Negara islam irak dan Suriah (ISIS), Maute. Peristiwan ini dimulai dengan penyerbuan dari kelompok tersebut pada 23 Mei lalu. Saat itu, lebih dari 100 anggota ISIS Maute terus melakukan serangan, termasuk di Gereja Katedral Our Lady Help dan menculik staf rumah ibadah termasuk, diantaranya adalah Pastor Chito Suganob.

Mereka mengancam akan membunuh para sandera jika pasukan pemerintah tidak melepaskan tembakan. Sejak pertempuran terjadi, dilaporkan sekitar 44 warga sipil, 71 tentara dan personil kepolisian, dan lebih dari 299 gerilyawan tewas terbunuh. Pasukan militer Filipina hingga saat ini belum dapat merebut kendali kota sepenuhnya.

Meski demikian, pihaknya mengklaim sejumlah keuntungan telah mereka dapatkan, termasuk diantaranya berhasil mengendalikan situasi menjadi lebih tenang dari sebelumnya. Saat ini, operasi pembersihan Marawi telah dilakukan di bagian kota yang hancur.

warga sipil yang menjadi korban disebut dimutilasi oleh Maute yang mencoba untuk mempertahankan kekuatan kelompok mereka. "Ini adalah tindakan brutal yang dilakukan oleh Maute yang membunuh waga sipil tak berdosa tanpa perasaan apapun seperti pembunuh berdarah dingin," ujar brigadir jenderal Angkatan Darat Filipina Rolando Bautista, dilansir The New York Times, Rabu (26/6).

Hingga saat ini, banyak anggota Maute yang diperkirakan masih bersembunyi dalam terowongan bawa tanah tanah. Tempat itu diyakini telah dipersiapkan sejak bertahun-tahun lalu untuk mengadapi pengepungan musuh. Sebelumnya, terdapat uang tunai dan cek yang juga ditemukan oleh militer Filipina sebesar lebih dari 79 juta pes dari sebuah rumah yang pernah ditempati oleh anggota Maute. Hingga saat ini, diperikirakan pasukan kelompok militan yang tersisa di Marawi adalah sekitar 40 hingga 200 orang.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement