REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Institusi keuangan menyiapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi serangan siber terbaru ransomware Petya. Presiden Direktur PT Asuransi Binagriya Upakara Dadang Sukresna menyatakan, kini perusahaan mewajibakan seluruh karyawannya di setiap unit melakukan back up data. Begitu pula dengan server utama yang secara rutin dilakukan pengecekan.
"Kami juga melarang karyawan membuka incoming email yang bukan terkait bisnis," kata Dadang kepada Republika.co.id, Kamis (29/6). Menurutnya berbagai cara tersebut bisa mencegah masuknya Ransomware Petya ke sistem.
Direktur Utama Bank Mayapada Haryono Tjahjarijadi pun mengaku, telah mengantisipasi malware itu. "Yang sudah kami lakukan adalah mematikan seluruh jaringan internet dam email kantor supaya tidak bisa dimasuki virus Petya, sambil memonitor perkembangan untuk bisa mendapatkan antivirusnya," ujarnya.
Meski begitu, ia menegaskan, jaringan Bank Mayapada sudah diamankan. Bahkan, perusahaan sudah melakukan sterilisasi. "Sejauh ini memang belum masuk Indonesia, tapi kita sudah berikan instruksi ke para pejabat bank untuk ekstra hati-hati dalam menggunakan internet," kata Haryono. Hal itu karena, katanya, pintu masuk utama virus komputer adalah lewat internet.
Sebelumnya, Ransomware Petya berasal dari Ukraina. Virus ini menyerang sistem operasi (OS) Windows, sehingga para pengguna Windows disarankan memperbarui versi terbaru OS Windows mereka.